Asap Rokok Disebut Bisa Tularkan Corona, Simak Penjelasan Gugus Tugas COVID-19 Pacitan

oleh -0 Dilihat
Jubir Satgas COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN— Merokok merupakan kebiasaan buruk yang sampai detik ini masih saja dilakukan masyarakat dewasa di negara ini. Tidak terkecuali di Pacitan, kebiasaan merokok utamanya bagi kaum Adam seakan sulit dihilangkan.

Bahkan menurut pengakuan sejumlah home industri rokok lintingan di Pacitan, setiap tahun omzet penjualan rokok bukannya turun, tapi cenderung ada kenaikan.

Sekalipun banyak menopang pemasukan negara dari sektor pajak, namun belakangan sempat mencuat pendapat, kalau perokok aktif yang terinfeksi COVID-19, bisa menjadi media penularan virus ke perokok pasif ataupun ke perokok aktif lainnya.

Juru bicara percepatan penanganan coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto, mengatakan asap rokok yang dihembuskan pasien positif corona, memang bisa menjadi media transformasi virus ke banyak orang yang menghirupnya. Sebab diduga, asap yang terhembus dari orang positif corona, sebelumnya hampir bisa dipastikan sempat masuk ke tenggorokan.

“Tentu ketika asap rokok itu kembali dihembuskan dari mulut pasien positif COVID-19, diduga kuat akan bisa menginfeksi orang sekitarnya yang menghirup asap tersebut,” kata Rachmad, Kamis (16/4/2020).

Akan tetapi, lanjut Rachmad, yang paling sulit adalah untuk mengetahui, apakah perokok aktif tersebut terinfeksi COVID-19 ataukah tidak. Sebab kalau diketahui seseorang mengidap coronavirus, jelas tidak akan mungkin berkeliaran diluar atau bahkan merokok.

“Yang bahaya, itu orang tanpa gejala (OTG). Mereka luput dari tracking, namun di tubuhnya membawa virus. Karena itu kami imbau bagi masyarakat agar selalu memakai masker. Begitupun bagi para perokok, mulai saat ini kalau bisa dikurangi atau berhenti. Sebab para perokok aktif, berpeluang lebih besar terinfeksi COVID-19 ketimbang orang yang tidak merokok,” tuturnya.

Sekedar informasi tambahan, bahwa menghisap rokok itu akan sampai ke dalam tenggorokan. Sehingga sangat dikhawatirkan asap yang dikeluarkan mengandung virus.

Pasien COVID-19 yang merokok lalu mengeluarkan droplet atau percikan air liur, bersin, dan batuk dapat menularkan virus kepada orang sekitarnya.

Di dalam saluran pernapasan manusia terdapat mekanisme untuk menangkap dan mengeluarkan kotoran, termasuk mikroorganisme yang masuk. Maka dari itu, perokok aktif akan lebih rentan terserang COVID-19.

Mekanisme saluran pernapasan menjadi rusak akibat kebiasaan merokok. Akibatnya, saluran pernapasan tidak bisa menyaring kotoran yang masuk.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan