Pacitanku.com, PACITAN — General Manager (GM) PT Hutama Karya (HK) Wilayah I, Andung Damar Sasongko (ADS) punya satu pemikiran terkait pembangunan gedung Galeri Pacitan. Ia berpendapat, gagasan itu akan menjadi wujud semangat keterbukaan pemerintah daerah dengan membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengetahui informasi detail mengenai pembangunan di Pacitan saat ini dan rencana masa depan.
“Gedung Galeri Pacitan, diharapkan bisa menjadi ikon baru daerah, dengan memiliki bentuk arsitektur Jawa Timuran. Gedung ini merupakan manifestasi dari bentuk arsitektur rumah asli Pacitan sehingga semangatnya atau “roh” nya searah dengan kemajuan Pacitan ke depan. Hal tersebut ini bisa diperoleh dari pemenang sayembara desain yang diikuti oleh arsitek-arsitek ternama di tanah air. Sehingga akan lebih mengenalkan Pacitan ke seluruh nusantara,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (12/2/2020).
Selain itu, lanjut dia, management partisipasif, yaitu masyarakat Pacitan juga bisa memberikan aspirasi melalui kanal yang telah disediakan di galeri tersebut.
“Masukkan, usulan dan ide-ide brilian bisa disampaikan secara langsung melalui gedung ini,” terang pejabat BUMN asli Kelurahan Baleharjo tersebut.
ADS menuturkan, gedung galeri adalah semangat dari open government, da mentransparankan pembangunan.
“Transparansi pembangunan ini kita bagi tiga pembelajarannya, yaitu zona masa lalu, sekarang dan masa datang. Masyarakat diharapkan mengetahui kondisi serta perkembangan pembangunan dari masa ke masa,” tutur dia.
Lain itu, gedung galeri juga akan memberikan fasilitas konsultasi pembangunan kepada masyarakat dan ada konsultan yang bisa membantu memberikan saran pembangunan kepada warga. Khususnya ide-ide tentang tanpak dan bentuk bangunan, facade sehingga kontekstual dengan lingkungannya.
“Misalnya konsultasi kalau masyakat ada yang mau bikin kafe, usaha, bisa atau tidak, arurannya seperti apa, dan lain sebagainya. Melalui galeri Pacitan, kita mereformasi penataan kabupaten, masyarakat bisa berpartisipasi aktif dalam membangun kabupaten tercinta ini. Sebab pembangunan di Pacitan ini tidak lagi top-down, tidak terputus, sangat transparan, dalam bentuk sebuah ruang yang mengedukasi dan teknologis,” pungkasnya.
Pewarta: Yuniardi Sutondo
Penyunting: Dwi Purnawan
