Semarak Festival Ronthek 2019 yang Jadi Hari Raya Kebudayaan Masyarakat Pacitan

oleh -7 Dilihat
Ronthek Panji Sanjaya Rangin dari Ngadirojo. (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Ribuan warga Pacitan dan wisatawan dari berbagai daerah memadati Alun-Alun Pacitan Kamis malam (12/9/2019) dan 12 kelompok peserta hari pertama siap memeriahkan Festival Ronthek Pacitan 2019 secara bergantian. 

Festival Ronthek Pacitan tahun ini digelar pada Kamis (12/9/2019) hingga Sabtu (14/9/2019) di Pacitan seperti menjadi hari raya kebudayaannya masyarakat Pacitan.

Festival yang dibuka langsung oleh Bupati di dampingi Wakil Bupati Sekda, ketua DPRD, Kepala OPD Kabupaten Pacitan beserta Forkompimda Pacitan di tandai dengan memukul kentongan bersama-sama menandakan Festival Ronthek Pacitan di mulai dengan lokasi pemberangkatan di nol kilometer Pacitan, Jala Ahmad Yani Pacitan.

“Saya kira ada filosofi sangat tinggi dari ronthek ini. Bahwa perbedaan yang ada justru akan menjadi kekuatan dan harmoni dan mari rayakan kemerdekaan,” ucap Bupati Indartato berbincang sebelum festival dimulai.

Festival Ronthek Pacitan adalah Festival rontek Kemerdekaan Indonesia ke 74 dengan tema menggali potensi tradisi Kabupaten Pacitan.

Kostum Ronthek dari Desa Bolosingo Pacitan. (Foto: Dok Pacitanku)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan Daryono menyampaikan sambutan pembukaan bahwa tujuan digelarnya festival tahunan ini untuk meningkatkan rasa peduli terhadap kesenian daerah Pacitan dan menggali pengetahuan kreatifitas para pelaku seni dan masyarakat dalam hal seni pertunjuan yang ada di Pacitan.

“Penghargaan di berikan kepada 10 penyaji terbaik 5 penata musik ronthek terbaik dan juara umum dengan dewan juri dari ISI Surakarta,”ujarnya.

Seperti tahun sebelumnya, Festival Ronthek Pacitan ini  36 grup yang terdiri dari 20 desa, 5 kelurahan dan 11 kecamatan sebagai peserta, rata rata pemainnya berjumlah 50-100 personil.

Jadwal hari pertama pada Kamis (12/9/2019) adalah Desa Bolosingo, Desa Menadi, Kelurahan Sidoharjo, Desa Sirnoboyo, Desa Mentoro, Kecamatan Ngadirojo, Desa Ponggok, Desa Nanggungan, Desa banjarsari, Kelurahan Pucangsewu, Kelurahan Ploso dan Desa Sambong.

Kemudian jadwal tampil hari kedua pada Jumat (13/9/2019) adalah Desa Arjowinangun, Kecamatan Sudimoro, Desa Purworejo, Kecamatan Arjosari, Desa Tambakrejo, Desa Semanten, Desa Sumberharjo, Desa Sedeng, Desa Widoro, Kecamatan Pringkuku, Desa Sukoharjo dan Kecamatan Tulakan.

Selanjutnya pada hari ketiga Sabtu (14/9/2019)  yang tampil adalah Kecamatan nawangan, Desa Kayen, Kecamatan Donorojo, Kecamatan Bandar, Kecamatan Kebonagung, Desa Kembang, Kelurahan Pacitan, Desa Bangunsari, Kecamatan Tegalombo, Desa tanjungsari, Kecamatan Punung dan Kelurahan Baleharjo

Rontek berasal dari kata “ronda thetek” yang merupakan alat musik sejenis kentongan untuk ronda atau siskamling, terbuat dari bambu yang dilubangi memanjang di bagian tengahnya.

Cara memainkannya dipukul-pukul dengan bambu juga sehingga terdengar alunan musik yang unik dan indah.  Dahulu seni rontek gugah sahur hanya dikombinasikan dengan instrumen musik tradisional seperti gong, kenong, suling, dan saron. 

Dan Kini Seni Ronthek di Pacitan di gelar dalam bentuk Festival Ronthek Pacitan dimainkan puluhan orang dengan fragmen gerak, tari tari dan tetembangan serta diringi dengan musik gamelan campursari yang sudah memasuki usia ke 9 dimana tiap tahun diselenggarakan.

No More Posts Available.

No more pages to load.