Effendi Budi Wirawan: Bupati Kedepan Harus Tahu Kekurangan Pacitan Sekaligus Jalan Keluarnya

oleh -10 Dilihat
Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golongan Karya (Golkar) Pacitan Effendi Budi Wirawan

Pacitanku.com, PACITAN — Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golongan Karya (Golkar) Pacitan Effendi Budi Wirawan memiliki beberapa masukan dan saran terkait sosok pemimpin Pacitan yang dibutuhkan masyarakat.

“Sebelum menjabat Bupati, mereka yang bersangkutan harus mampu melihat kekurangan – kekurangan di Pacitan itu seperti apa, sekaligus jalan keluarnya seperti apa,”katanya saat ditemui tim dari Jaring Aspirasi Masyarakat (JAM) di kediamannya di Pacitan pada Senin (26/8/2019) malam WIB.

Terkait kriteria Bupati, pria yang akrab disapa Budi Sartek ini mengatakan Bupati Pacitan harus mempunyai kapasitas, pandai dan berani mengambil langkah sikap dalam waktu yang cepat dan tepat, memiliki ketangkasan namun tanpa menabrak aturan hukum.

“Sebagai Bupati harus pandai, tangkas, berani mengambil keputusan dalam waktu yang cepat sesulit apapun, ojo engko-engko, pemimpin yen ijik engko-engko dadine susah (jangan nanti-nanti, pemimpin kalau masih nanti-nanti jadinya susah,”jelasnya lagi.

Yang kedua, kata Budi, Bupati harus mempunyai konsep yang aplikatif.

“Dalam pembangunan di Pacitan, baik itu kesehatan , pendidikan dan lain – lain, mereka harus mampu membuat konsep yang bisa mengatasi persoalan,”tandasnya.

Dari sisi pengembangan investasi industri, Budi mengatakan untuk memajukan Kabupaten Pacitan tidak perlu berfikir harus mendatangkan investor, karena investor dananya juga bukan dana pribadi tetapi pinjam di Bank.

“Mengapa program-program tidak ditawarkan terlebih dahulu pada masyarakat Pacitan? Selama ini bagaimana pemda membuat kajian terhadap potensi yang ada,”tukasnya.

Membawa pengusaha dari luar, kata dia, merupakan hal yang tidak sesuai.

“Kalau mereka berhasil di Pacitan, uangnya akan dibawa keluar pacitan sehingga akan mempengaruhi perputaran perekonomian didalam sendiri,”katanya lagi.

Sebagai solusi investasi industri di Pacitan, Budi mengatakan semestinya sebelum program diberikan ke pengusaha luar, undang pengusaha lokal untuk diajak berembug.

“Pemda harus bisa memaparkan program – program yang ada untuk bekerja sama dengan para pengusaha lokal,”jelasnya lagi.

Budi menyebut sudah dilaksanakannya beberapa kali Pemilu di Pacitan menemukan fakta orang yang memimpin Pacitan bukan yang terbaik.

“Menurut hipotesa saya, 15 tahun yang lalu sudah beberapa kali pilihan, kualitasnya semakin lama semakin menurun, jadi orang yang kita pilih itu bukan orang yang terbaik,”jelas Budi.

Ditanya terkait kesediaan maju menjadi Calon Bupati Pacitan, Budi mengaku masih menunggu mekanisme internal partai Golkar Pacitan.

Partainya, kata Budi, memiliki mekanisme pencalonan Bupati yang berbeda dengan partai lainnya.

“Saya adalah orang yang tercatat menjadi salah satu ketua partai, jika harus menyatakan maju sebagai balon bupati, saya sudah bisa dikatakan mendahului mekanisme yang ada, karena Partai Golkar mempunyai aturan tersendiri tapi mekanismenya belum berjalan,”paparnya.

Secara khusus, Budi juga mengapresiasi JAM yang terus membawa aspirasi yang terkait Pilbup Pacitan.

Untuk diketahui, JAM sudah keempat kali menjaring aspirasi masyarakat dengan menemui tokoh yang berpotensi maju dalam Pilbup Pacitan tahun 2020 mendatang. Sebelumnya, JAM juga sudah menemui Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono dan sejumlah tokoh lainnya.

Pilbup Pacitan sendiri direncanakan akan dilaksanakan pada Rabu (23/9/2020) mendatang. Adapun tahapan pelaksanaan Pilbup Pacitan akan dimulai bulan Oktober 2019.

Pewarta: Agus Hermawan
Penyunting: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.