Sempat Gelap Gulita Akibat Tower SUTT Roboh, Jaringan Listrik di Pacitan Normal Kembali

oleh -0 Dilihat
Seorang warga menunjukkan tower SUTT yang roboh akibat longsor.

Pacitanku.com, PACITAN – Setelah sempat mengalami pemadaman listrik atau oglangan selama sekitar enam jam, jaringan listrik di Kabupaten Pacitan kembali normal pada Sabtu (20/1/2018) malam sekitar pukul 20.15 WIB.

Sebelumnya diketahui Tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PLN Area Pacitan roboh di daerah RT/RW 03/IX Dusun Pule Desa Ketepung Kecamatan Kebonagung. Akibatnya jaringan listrik di sejumlah daerah di Pacitan terganggu.

Setelah terjadi peristiwa robohnya tower tersebut, PLN Pacitan mengadakan pengecekan dan normalisasi infrastruktur penerangan terhadap gangguan-gangguan saluran jaringan aliran listrik.

“Dalam proses penormalisasian infrastruktur penerangan saluran jaringan aliran listrik dengan menggunakan interkoneksi Jawa Bali, pasokan dari GI. Ponorogo jalur ke Pacitan sebelum PLTU 1 Jatim Sudimoro beroperasi  atau jalur lama,” kata Manager PT PLN Distribusi Jawa Timur Area Ponorogo Rayon Pacitan, Nono Koeshardiman, Sabtu.

Adapun, perbaikan jaringan tower SUTT Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro yg berkapasitas tegangan 150 KVA pihak PT PLN Pacitan menggunakan jasa pihak ketiga dari Pikitring APD Distribusi.

Dia mengungkapkan bahwa PLN telah berupaya semaksimal mungkin menormalkan infrastruktur penerangan aliran jaringan listrik yang terdampak akibat robohnya Tower SUTT Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro yang berkapasitas tegangan 150 KVA.

“Dalam proses perbaikan Tower SUTT dimungkinkan akan memakan waktu yang lama dan belum bisa diperkirakan lama penanganannya karena kondisi tanah disekitar Tower SUTT masih labil serta faktor cuaca saat ini sangat berpengaruh terhadap pengerjaan perbaikan Tower SUTT yang roboh dan patah,”ujarnya.

Sebelumnya,  Danramil 0801/02 Kebonagung Kapten Inf Agus Setiawan mengatakan bahwa Tower milik PLTU 1 Jawa Timur bertegangan 150KVA tersebut roboh pada Sabtu (20/1/2018) sekitar pukul 14.00 WIB.

“Awalnya, terjadi hujan sejak Jumat malam, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur merata yang disertai dengan angin di Wilayah Pacitan, Sabtu siang, tower tersebut roboh dan patah karena kaki- kaki pondasi terkena longsoran tanah dan batu besar sehinhha kondisi tanah penopang Tower labil dan tidak mampu menahan beban berat Tower,”jelasnya.

Dia merinci bahwa satu unit Tower 95 roboh, satu unit Tower 94 patah, satu unit Tower 96 dan 97 Konduktornya jatuh mengenai SUTT.Lebih lanjut, Agus menyebut kerugian material akibat tower roboh dan patah tersebut diperkirakan Rp40 miliar.

“Anggota Koramil Kebonagung, Anggota Polsek Kebonagung, Anggota Satlinmas Satpol PP Pacitan dan perangkat desa Ketepung Kecamatan Kebongung mendatangi tempat kejadian,”ujarnya. (RAPP002)