Hendak Maju Sekolah Adiwiyata Nasional, SD di Tegalombo Diterjang Banjir Lumpur dan Terancam Longsor

oleh -1 Dilihat
Para guru SDN Tegalombo II membersihkan material longsor. (Foto: Isnandir)
Para guru SDN Tegalombo II membersihkan material longsor. (Foto: Isnandir)

Pacitanku.com, TEGALOMBO – Bencana alam tak kenal siapapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun. Seperti yang terjadi di Kecamatan Tegalombo. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Kamis (6/4/2017) hingga Jumat (7/4/2017) menyebabkan bencana tanah longsor dan banjir terjadi di sejumlah titik. Salah satu yang terdampak adalah sekolah.

Menurut keterangan Isnandir, salah satu warga di Kecamatan Tegalombo, Jumat (7/4/2017) mengatakan bahwa hujan deras bahkan menyebabkan banjir lumpur menggenangi hampir seluruh ruangan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tegalombo II, di Desa/Kecamatan Tegalombo. Padahal, dikatakan Nandir, sekolah tersebut berencana maju dalam Sekolah Adiwiyata Nasional.

“Banjir lumpur di SDN Tegalombo II, SD ini akan menghadapi Sekolah Adiwiyata Nasional, namun banjir lumpur malah terjadi, sementara talud sepanjang 50 meter di SD tersebut sangat mengkhawatirkan, terutama untuk keamanan gedungnya,”kata pria yang juga pengawas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) TK/SD di Kecamatan Tegalombo ini.

Lebih lanjut, Nandir mengungkapkan kekhawatiran terkait bencana alam yang menimpa SDN Tegalombo II tersebut, apalagi SD yang terletak di dekat Sungai Grindulu tersebut tergolong SD yang prestatif,  yakni pernah menyabet juara 3 lomba UKS tingkat Provinsi.“Kalau sekolahnya banjir lumpur dan talud terancam ambrol, maka ruang samping mushola dan mushola SD sendiri sudah tidak bisa digunakan,”tukasnya.

Karena banjir lumpur yang menggenangi sekolah, para guru dan murid di SDN Tegalombo II melaksanakan kerja bakti pembersihan banjir lumpur.




Tak hanya bangunan SD, tanah longsor akibat hujan deras tersebut juga menyebabkan rumah sejumlah warga menjadi sasaran material longsor. Rumah warga yang terdampak tersebut adalah rumah Adi Tiyoso, warga RT/RW 14/III Krajan, Tegalombo yang temboknya jebol akibat diterjang longsor.

Selain itu, dua rumah warga lain, yakni rumah Tukimin dan Surip di RT/RW 13/III juga diterjang longsor dibagian talud rumah bagian atas. “Sementara, jembatan menuju SDN Kebondalem 1 Tegalombo hanya bisa dilalui jalan kaki akibat luapan sungai Grindulu yang menggerus jembatan,”kata Nandir.

Jalur Tegalombo-Tulakan bisa dilalui kendaraan roda dua

Warga kerja bakti bersihkan material longsor. (Foto: Sudirno)

Sementara, jalur utama Tegalombo-Tulakan melalui Desa Kasihan yang sempat terputus total akibat tanah longsor di Dusun Krajan, Desa Tegalombo atau sekitar 500 meter dari Desa Kasihan kini bisa dilalui kendaraan roda dua. Sementara kendaraan roda empat ke atas belum bisa melewati jalur tersebut.

Hal itu tak lepas dari semangat gotong royong warga di kawasan tersebut untuk membersihkan material longsor dengan alat seadanya. “Info terakhir untuk sementara jalur  Tegalombo menuju Tulakan, sudah bisa di lewati untuk sepeda motor dimohon untuk hati hati,”kata Sudirno, Kepala Desa Kasihan.

Sebagaimana diketahui, hujan deras yang mengguyur kawasan Kecamatan Tegalombo pada Kamis (6/4/2017) mengakibatkan tanah longsor di sejumlah titik di kawasan jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Tegalombo menuju ke Kecamatan Tulakan melalui Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo putus total akibat tanah longsor yang menerjang kawasan tersebut.

Editor: Dwi Purnawan