Selama 2016, Terjadi 326 Bencana Alam di Pacitan

oleh -1 Dilihat
Jalur Tulakan-Ngadirojo longsor. (Foto : Fajar)
Jalur Tulakan-Ngadirojo longsor. (Foto : Fajar)

Pacitanku.com, PACITAN – Bencana alam yang melanda wilayah Pacitan hingga pertengahan tahun ini sudah menimbulkan kerugian materi cukup besar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat kerugian akibat bencana sudah mencapai Rp 2,55 miliar.

Hal tersebut meliputi kerusakan rumah, lahan pertanian dan infrastruktur. ‘’Kejadian bencana paling banyak adalah tanah longsor,’’ kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Pujono, baru-baru ini.

Pujono menyebutkan, mulai Januari-Juli ada sekitar 326 kejadian bencana. Akibat kejadian tersebut, 145 rumah warga dilaporkan rusak, 17 sarana infrastruktur jalan rusak, empat talut ambrol, 145 titik lahan pertanian terendam banjir, delapan saluran drainase jebol, satu unit bangunan sekolah ambles, dua tempat ibadah rusak, serta satu jembatan putus dan dua bangunan pemerintah rusak.

‘’Tingginya kerusakan rumah dan infrastruktur umum itu, dipengaruhi cuaca buruk belakangan ini. Di antaranya, tingginya curah hujan hingga daerah aliran sungai (DAS) Grindulu dan Lorok meluap,’’ jelasnya.

Tidak hanya tanah longsor dan banjir saja, fenomena badai La Nina juga berpotensi menjadi bencana khususnya di wilayah pesisir pantai. Angin kencang diikuti gelombang air laut di perairan selatan Jawa yang tinginya mencapai sekitar 2-6 meter. ‘’Diperkirakan fenomena ini akan terjadi hingga 7 Agustus mendatang,’’ katanya.


Selama musim penghujan, lanjut Pujono, bencana alam sulit dihindari. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada warga di daerah rawan bencana untuk terus waspada. Karena tak menutup kemungkinan berpotensi terjadinya tanah longsor. ‘’Sekarang intensitas bencana masih stabil. Tapi, semoga tidak ada bencana meskipun hujan terus terun dalam beberapa hari terakhir ini,’’ harapnya.

Terkait dengan besarnya kerusakan akibat bencana, pemkab memberikan garansi bagi para korban bencana berupa bantuan sosial yang anggarannya diambilkan dari pos dana tanggap darurat. Untuk kategori kerusakan berat alokasinya Rp 3 juta, sedang Rp 2 juta, dan ringan Rp 1 juta. ‘’Termasuk di dalamnya bantuan sembako,’’ ujarnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun