Indartato Masih Berharap Pembangunan Bandara di Pacitan Terealisasi

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui bupati Indartato masih berharap pembangunan bandara perintis di Kelurahan Sidoharjo bisa direalisasikan. Sebelumnya, beberapa waktu lalu Pemkab pernah kecewa gara-gara rencana pembangunan bandara perintis di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan juga pernah gagal terealisasi.

‘’Nanti ketika di Semarang, saya juga akan berharap kepada Menteri Pertahanan (Menhan) agar pembangunan bandara ini tetap diizinkan. Kalaupun tidak di Pacitan, minimal di daerah perbatasan,’’ kata Indartato baru-baru ini.

Indartato membeberkan, wacana pembangunan bandara tersebut merupakan upaya pemkab membuka akses transportasi di wilayahnya. Pembangunan bandara perintis tersebut juga membuka ekonomi Pacitan agar bisa lebih baik lagi.

Harapannya jika bandara terealisasi, operator pesawat tersebut yang akan take off dan landing di Pacitan. ‘’Barang tentu juga bisa membuka akses untuk peningkatan ekonomi kelautan dan perikanan,’’ tuturnya.

Menurut dia,  pemkab sebenarnya serius dalam mengejar pembangunan bandara perintis. Bahkan sejumlah tahapan proses administrasi termasuk salah satunya penyiapan lahan seluas 1.000 meter di Kelurahan Sidoharjo sudah dilakukan serta dikaji. Pun, sudah berupaya menggaet operator penerbangan Susi Air, Pangandaran, Jawa Barat pada 2013 lalu.


Namun, Indartato menampik belum adanya realisasi pembangunan megaproyek itu disebabkan karena pemkab kesulitan mengakses program ke pemerintah pusat sekarang.

‘’Pemerintahan dulu (era SBY) seperti itu dan sekarang juga seperti itu. Artinya, kita juga sudah berupaya semaksimal mungkin. Dan pemerintah pusat juga melihat skala prioritas serta kemampuan anggaran,’’ katanya.

Dia mengatakan, usulan pembangunan bandara di Pacitan sebenarnya sudah dilakukan sejak 2004. Namun, kata dia, usulan pendirian bandara di Pacitan terkendala keputusan Kepala Staf Angkatan Udara yang menyatakan wilayah udara Pacitan masuk zona latihan pesawat tempur.

“Sejak saat itu, kami sebenarnya telah menyusun rencana dengan menggandeng ITS, Ibu Susi Pudjiastuti sebagai pemilik Susi Air juga telah kami dihubungi dan siap untuk menyediakan pesawat guna melayani penerbangan perintis di Pacitan,” kata Indartato.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur mengusulkan Pangkalan Udara Iswahyudi, Kota Madiun, dipindah ke Morotai, Maluku Utara. Selain tidak ideal, lokasi Lanud Iswahyudi dinilai menjadi kendala untuk membangun bandar udara di Pacitan.

Soekarwo mengaku sudah mengusulkan pembangunan bandara di Pacitan. Tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan wilayah Pacitan dari ketertinggalan. Namun, rencana itu seperti bertepuk sebelah tangan sebab pihak Lanud Iswahyudi belum memberikan lampu hijau terkait rencana itu.

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengusulkan kepada pemerintah pusat agar memindahkan Lanud Iswahyudi ke Morotai, Maluku Utara. “Pacitan harus dikembangkan jadi City Link, sehingga perlu bandara untuk melancarkan transportasi nantinya,” kata Soekarwo, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/4/2016) kemarin.

Selama ini, kata dia, jalur transportasi darat di Pacitan terkendala kontur perbukitan yang menutup kawasan itu. Sementara jalan darat utama dari Ponorogo ke Pacitan juga rawan longsor. Begitu juga jalur dari Trenggalek ke Pacitan.

Ia pun mengusulkan Lanud Iswahyudi di Madiun dipindahkan ke daerah yang lebih ideal. Menurut Pakde Karwo, lokasi Lanud Iswahyudi ‎tidak ideal. Sebab, lokasi ideal untuk latihan perang berada di daerah pinggiran, bukan di daerah perbukitan. ‎”Lanud Iswahyudi juga menjadi kendala usulan pembangunan bandara, karena Pacitan masuk zona latihan pesawat tempur,” katanya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun