Jaringan Pipa PDAM Putus, Aliran Air ke 600 Rumah Macet

oleh -37 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Derasnya aliran Sungai Grindulu yang mengganas belakangan ini menyebabkan kerusakan infrastruktur. Termasuk memutus jaringan perpipaan PDAM. Putusnya jaringan pipa tersebut lantaran kofferdam di Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan rusak dihantam arus deras.

Pasalnya, pipa tersebut melintang di atas sungai atau sejajar dengan panjang kofferdam. Putusnya jaringan perpipaan tersebut menyebabkan suplai air bersih bagi sekitar 600 pelanggan PDAM yang tersebar di Desa Widoro, Nanggungan, Tanjungsari, Pacitan, Pucangsewu, serta Bangunsari terganggu. 

Bahkan, warga jadi jarang mandi karena air PDAM  tidak mengalir. ‘’Selama ini kami bergantung air PDAM karena tidak punya sumur. Kalau mandi ya nunggu air PDAM mengalir,’’ ujar Iskandar warga Desa Mentoro, Kecamatan Pacitan.

Keluhan masyarakat karena suplai air bersih dari PDAM terganggu langsung direspons Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo. Wabup sidak ke lokasi kerusakan pipa induk PDAM tersebut, baru-baru ini. Di lokasi, wabup yang baru dilantik 4 April lalu itu juga mendapati pipa berdiameter enam inci putus.


Akibatnya, PDAM kehilangan debit air 15 liter per detik. Di titik tersebut, ratusan sambungan pelanggan untuk 600 jiwa tak teraliri air.

Mbogo meminta agar PDAM segera memperbaiki kerusakan jaringan pipa induk itu. Sehingga,  pasokan air bersih kepada warga kembali normal. ‘’Begitu air sungai surut, pipa yang putus segera diperbaiki. Kalau arusnya masih deras memang belum bisa,’’ katanya.

Mantan legislator Partai Demokrat itu juga berharap PDAM memperbaiki saluran air baku ke intake yang berada di Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan. Sebab,  PDAM masih menggunakan cara tradisional yakni pengambilan air baku menggunakan sumur gali.

‘’Kalau seperti ini terus pasti jadi masalah karena rentan banjir. Saya tidak ingin  pelayanan air minum ke masyarakat terganggu setiap tahun,’’ tegasnya.

Sementara itu, Direktur PDAM Pacitan Agus Suseno berencana mendesain ulang jaringan perpipaan. Beberapa jaringan akan dipindah ke jalur yang dianggap aman dari bencana banjir. Pipa juga akan dijauhkan dari aliran sungai.

Tujuannya agar tidak terdampak banjir saat debit air sungai naik. Namun perbaikan tersebut menunggu sikap pemkab. ‘’Rencana ke depan, penyambungan jaringan secara permanen tetap menggunakan pipa galvanis,’’ terangnya.

Terkait perbaikan pipa melintang sungai, PDAM butuh koordinasi dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan (DCKTRK) Pacitan. Sedangkan tentang sumber daya air, koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang (DPU CKTR) Jawa Timur (Jatim). ‘’Kalau masalah biaya kami belum bisa memastikan. Nanti akan kami hitung disesuaikan dengan perencanaannya,’’ katanya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun

Foto Ilustrasi: Pipa PDAM