Begini Usaha Pemkab Pacitan Tanggulangi Kasus DBD di Pacitan

oleh -1 Dilihat
Wagub Jatim Syaifullah Yusuf menengok penderita DBD di Jombang. (Foto : Pemprov Jatim)
Wagub Jatim Syaifullah Yusuf menengok penderita DBD di Jombang. (Foto : Pemprov Jatim)

Pacitanku.com, PACITAN – Semakin meningkatnya jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan. Sebagai informasi, Pacitan menjadi daerah terbanyak untuk penderita DBD di Provinsi Jawa Timur. Data dari dinas kesehatan Jatim menyebut bahwa Pacitan adalah kabupaten tertinggi dengan jumlah kasus DBD, dengan jumlahnya mencapai 152 kasus sepanjang Januari 2016

Dengan kondisi tersebut, langkah konkret dilakukan guna menekan laju jumlah penderita maupun angka kematian pasien akibat DBD. Menurut Kabid Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan Bambang Widjanarko mengatakan, untuk antisipasi pihaknya telah melakukan fogging (pengasapan) di setiap kecamatan. “

Pelaksanaan fogging langsung oleh kecamatan, karena sudah tersedia anggarannya. Dinkes hanya backup saja jika dibutuhkan,’’ ujarnya, kemarin (7/2).

Bambang juga meminta masyarakat untuk membersihkan pekarangan rumah dengan membuang kaleng dan benda yang menjadi tempat penampungan air bagi berkembangnya jentik-jentik nyamuk. ‘’Kalau ada yang demam tinggi tanpa penyebab, cepat bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Itu mungkin salah satu gejala demam berdarah,’’ tegasnya.


Selain fogging, tindakan pencegahan juga dilakukan melalui pencanangan program Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (Gertak PSN DBD). Bupati Pacitan Indartato mengingatkan agar gerakan tersebut tidak hanya seremonial saja. Tetapi benar-benar dilaksanakan secara konkret dan terus menerus.

Gerakan tersebut sebagai solusi pencegahan meluasnya DBD. Serta memotivasi masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. “Untuk mencegah DBD harus dimulai dari diri kita sendiri. Yaitu dengan memiliki pola hidup yang sehat, serta peduli dengan kebersihan lingkungan di sekitar kita,’’ ujar Indartato.

Secara terpisah, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Jatim (Kabid PPMK Dinkes Jatim), Ansarul Fahrudda, mengatakan kebersihan lingkungan menjadi alasan kasus DBD tertinggi ditemukan di Pacitan. Yaitu tak terawat dan kumuh.

“Jadi kami imbau masyarakat selalu membersihkan tempat-tempat kumuh di lingkungannya. Jangan selalu bergantung sama petugas. Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan adalah hal paling utama,” kata Ansarul di kantornya di Kota Surabaya. (her/yup)

Sumber: Radar Madiun