Keracunan Sianida, Sejumlah Hewan Ternak di Donorojo Mati Mendadak

oleh -1 Dilihat
Ilustrasi ternak kambing. (Foto : pemberdayaanmasyarakat.com)
Ilustrasi ternak kambing. (Foto : pemberdayaanmasyarakat.com)

Pacitanku.com, DONOROJO – Sebanyak 12 ekor sapi dan 6 ekor kambing mati mendadak di Desa Cemeng, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan.  Peristiwa yang menghebohkan masyarakat ini terjadi padabulan Februari ini.  Tidak ada kejadian tertentu yang menyebabkan sapi dan kambing tersebut yang awalnya sehat itu tiba-tiba mati.

Awalnya, masyarakat tidak menaruh curiga saat ternak mereka tiba-tiba mati. Bagi mereka, matinya sapi-sapi itu dianggap wajar karena diduga sakit atau penyebab lain. Namun, semakin hari masyarakat mulai bingung dengan makin banyaknya hewan ternak yang sekarat dan tidak lama kemudian mati.

Hewan ternak mereka mendadak mati misterius. Sejak sepekan, sejumlah peternak di Dusun Ploso dan Jelok kebingungan menerka penyakit yang menyerang ternak mereka. Apalagi ternak yang mati tiba-tiba kerap terjadi saat tengah malam.  ‘’Tak ada tanda-tanda jika sapi saya sakit. Waktu saya periksa kandang pagi hari, tiba-tiba sapi itu sudah mati,’’ kata Sokirin salah seorang peternak Dusun Jelok, Desa Cemeng baru-baru ini.


Akibatnya, kerugian yang diderita warga mencapai puluhan juta rupiah. Karena penyebab kematian ternak masih belum diketahui, sebagian warga beranggapan ternak mereka kena pagebluk. Takut sapinya jadi korban, mereka buru-buru menjual ke orang lain. ‘’Kalau masih hidup, sapi saya bisa laku mahal karena sekarang daging sapi sedang mahal,’’ tandasnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Pacitan,  Kukuh Wijatno mengatakan bahwa penyebab kematian ternak lebih disebabkan karena faktor alam. Seperti, keracunan akibat mengkonsumsi pohon ketela yang diduga mengandung tingkat kadar sianida tinggi. ‘’Sehingga ternak mengalami gangguan pencernaan,’’ ujarnya.

Diakui, penjelasan tersebut kemungkinan belum memuaskan para peternak. Karena itu, Kukuh berharap warga menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Bahkan, kepolisian juga turun untuk melakukan penyelidikan penyebab kematian hewan ternak. ‘’Ada kemungkinan juga kematian tersebut karena faktor kesengajaan. Makanya masih diselidiki,’’ pungkasnya. (her/yup)

Sumber: Radar Madiun