Angkat Ekonomi Kerakyatan, NU Pacitan Gelar Bazaar Produk Lokal

oleh -2 Dilihat
Kemeriahan Bazaar NU di Pacitan
Kemeriahan Bazaar NU di Pacitan

Pacitanku.com, PACITAN – Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pacitan menggelar bazaar produk lokal dari 12 kecamatan di Pacitan. Bazaar ini dirangkaikan dengan agenda konsolidasi pengurus PC NU se-Kabupaten Pacitan.

Menurut salah satu pengurus PC NU Pacitan, Muhammad Rofiqin dalam keterangannya kepada Pacitanku.com, Jumat (18/9) kemarin di Pacitan, agenda bazaar digelar dengan tujuan untuk mengangkat ekonomi kerakyatan di Pacitan, terutama melalui produk lokal khas Pacitan.

“Selama ini, saya mengikuti pameran di kota – kota besar, yang dipamerkan itu yang sudah terkenal, sementara yang khas namun belum dikenal tidak pernah disentuh dan dimunculkan. Alasan itulah yang membuat kami menggelar bazaar produk lokal Pacitan yang belum dikenal ini, khas masing-masing kecamatan di Pacitan,” ujar Rofiqin.

Lebih lanjut, Rofiqin menyampaikan bahwa dengan adanya bazaar produk lokal NU Pacitan ini, diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Pacitan. “Sekarang apa adanya saja, yang penting masyarakat tahu ada produk lokal khas Pacitan, disini ada produk ini, disana ada produk itu, harapannya bisa terangkat dan kedepan bisa terus berlanjut, kita mengangkat kearifan lokalnya selama dua hari, ” tandasnya.

Salah satu produk unggulan di Bazaar NU PacitanSelain itu, Rofiqin juga berharap, dengan bazaar NU ini, diharapkan juga secara organisasi bisa semakin mendekatkan NU dengan masyarakat Pacitan. “Agenda bazaar ini juga dirangkaikan dengan konsolidasi PC NU, untuk membincangkan program NU di Pacitan,” kata pria yang juga pengusaha percetakan di Pacitan ini.

Bazaar produk lokal ini diikuti semua pengurus anak Cabang NU di Pacitan, sekolah NU dan badan otonom NU yang ada di Pacitan selama dua hari, yakni Kamis (17/9) dan Jumat (18/9). Adapun jenis yang dipamerkan mulai dari kuliner, seperti krecek, kolong klitik, gula jawa. Kemudian juga ada kerajinan batu akik, batik Pacitan, hingga patung dan kerajinan tangan khas Pacitan lainnya.

Reporter/Redaktur: Dwi Purnawan