PAD dari 11 Komponen Pajak di Pacitan Masih Minim

oleh -0 Dilihat
Truk - truk menumpuk di areal pertambangan di pacitan. (Foto : Sugiharto/FB)
Truk - truk menumpuk di areal pertambangan di pacitan. (Foto : Sugiharto/FB)
Truk - truk menumpuk di areal pertambangan di pacitan. (Foto : Sugiharto/FB)
Truk – truk menumpuk di areal pertambangan di pacitan. (Foto : Sugiharto/FB)

Pacitanku.com, PACITAN – Pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari 11 komponen pajak dan tiga retribusi pada triwulan pertama 2015 ini  masih terbilang minim.

Berdasarkan data dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) setempat, hingga saat ini baru ada realisasi pemasukan pajak dan retribusi sebesar 9,10 persen atau setara Rp 16,6 miliar dari target PAD senilai Rp 89 miliar.

Menurut Kepala DPPKA Pacitan, Heru Sukresno, mengatakan, memang upaya intensifikasi PAD, khususnya pajak dan retribusi daerah belum berjalan maksimal. “Akan tetapi, kami optimistis target tersebut bisa terlampaui,” jelasnya, baru-baru ini kepada wartawan.

Menurut Heru, dari 11 komponen pajak serta tiga retribusi daerah itu, ada juga yang masih nol persen, namun juga adayang sudah mencapai 72 persen lebih. Untuk pajak daerah yang sampai detik ini masih nol persen, seperti pajak seputar pertambangan.

Sementara yang sudah mencapai diatas 70 persen, seperti yang terjadi dilingkup Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (DCKTB), yaitu izin mendirikan bangunan (IMB). Capaian pemasukan yang sudah begitu tinggi tersebut lantaran target pajak yang dipatok juga kecil, yakni sekitar Rp 335 juta.

“Sedangkan penyumbang retribusi terbanyak, yaitu rumah sakit daerah (RSD) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) sampai saat ini juga belum begitu optimal, RSD baru sekitar 3 persen dan Dinkes 11,12 persen,” paparnya.

Heru menyampaikan bahwa sebagai lembaga berbentuk badan layanan usaha daerah (BLUD), semua transaksi keuangan masuk sebagai potensi pendapatan. Sehingga wajar kalau selama ini retribusi RSD bisa dibilang sebagai komponen penyumbang pendapatan terbesar.

Selain itu, juga puskesmas-puskemas yang ada di Pacitan menjadi kekuatan tersendiri penyumbang PAD terbesar. “Kedua instansi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tersebut, memang sebagai penyumbang terbesar potensi PAD,” pungkasnya. (yun/RAPP002)