Pacitanku.com, TEGALOMBO – Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) tak mengikuti Ujian Nasional (UN) karena masalah keluarga. Berdasarkan informasi, siswi SMPN 1 Tegalombo yang batal mengikuti UN tersebut sudah meninggalkan sekolah dan pindah ke luar Jawa sejak sekitar empat bulan lalu.
Gagalnya anak SMP tersebut ikut UN membuat Bupati Pacitan Indartato prihatin, apalagi penyebabnya karena masalah keluarga. Keluhan itu disampaikannya usai melihat langsung pelaksanaan Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Tegalombo, Senin (04/05/2015). “Rasanya prihatin karena ternyata dimotivasi juga tidak bisa. Mudah-mudahan tidak terjadi di sekolah-sekolah yang lain,” keluhnya, sebagaimana dilansir laman SKPD Pacitan.
Kasus semacam ini, lanjut Indartato, harus menjadi perhatian bersama. Sehingga ke depan tidak terulang lagi. Oleh sebab itu, Sekolah, siswa, dan orang tua memiliki tanggung jawab sama agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
“Yang pertama adalah orang tua. Dan yang kedua, sekolah harus intervensi kepada orang tua murid supaya menyemangati anak. Bahkan dinas pendidikan dan camat harus ikut bertanggungjawab,” tandasnya.
Selain itu, kata Indartato, sekolah harus intensif menjalin komunikasi dengan orang tua siswa maupun wali murid. “Dengan begitu, potensi permasalahan yang dihadapi siswa di rumah secepatnya diketahui dan dapat carikan solusi,” papar Indartato.
UN SMP di Pacitan diikuti 8.512 peserta. Dari jumlah itu, siswa SMP sebanyak 6.249, 1.863 orang berasal dari Madrasah Tsanawiyah, dan 399 sisanya merupakan peserta kejar paket B.
Saat hari pertama UN SMP hari ini, Bupati Indartato melihat langsung ke empat sekolah di Kecamatan Tegalombo. Yakni SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3, dan MTs Al Fattah. Dia berharap para peserta dapat menyelesaikan semua soal ujian dengan tingkat kelulusan memuaskan. (Pur/Riz/SKPD/RAPP002)
