Cerita JSR IX Jatim : Vespa Gembel, Panasbung, Hingga Kekaguman Potensi Wisata Pacitan

oleh -9 Dilihat
Anggota Komunitas Vespa saat pulang dari Pacitan. (Foto : Yulli hadi saputro)
Anggota Komunitas Vespa saat pulang dari Pacitan. (Foto : Yulli hadi saputro)
Anggota Komunitas Vespa saat pulang dari Pacitan. (Foto : Yulli hadi saputro)
Anggota Komunitas Vespa saat pulang dari Pacitan. (Foto : Yulli hadi saputro/FB)

Pacitanku.com, PACITAN—Event Java Scooter Rendezvouz (JSR) IX Jawa Timur yang digelar di Kompleks Pantai Pancer, Pacitan, benar – benar menjadi big event yang pernah ada di Pacitan. Tercatat, hadirnya tidak kurang dari 7000 anggota vespa se-Indonesia dan beberapa dari negeri tetangga ke Pacitan, benar – benar menjadi magnet yang menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Pacitan. (Baca juga : Awal Desember, Komunitas Vespa se-Indonesia ‘Geruduk’ Pacitan).

Event yang digelar sejak Jumat – Ahad (5-7) Desember 2014 kemarin menyuguhkan berbagai cerita unik, menarik, mengharukan dan bahkan hingga yang paling menyedihkan, menjadi cerita tersendiri, terutama bagi warga Pacitan dan peserta JSR IX Jatim yang berasal dari seluruh pelosok nusantara dan scooteris Malaysia, Thailand, Prancis, Belgia, Jerman dan Singapura.

Berikut beberapa cerita yang dihimpun Portal Pacitanku dari berbagai sumber :

Fenomena Vespa Gembel

Satu yang menarik dalam perhelatan JSR IX Jatim ini adalah fenomena vespa gembel yang menjamur di Pacitan. Ribuan vespa gembel dari seluruh pelosok nusantara mendadak menjadi pemandangan unik di Pacitan. Vespa gembel ini pun memiliki berbagai macam model, ada yang dibuat pendek, tinggi, ditambahkan roda, dan yang paling ekstrim dibuat seperti rumah. Selain vespa klasik dan modern, vespa gembel inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. (Baca juga : JSR Digelar di Pacitan, Ribuan Vespa Beraneka Model Padati Kompleks Pantai Pancer).

 Kagumi Wisata di Pacitan

Ribuan anggota komunitas vespa tersebut begitu mengagumi potensi wisata di Pacitan. menurut para anggota komunitas, dalam sebuah grup Forum warga Jatim,  mereka membincangkan Pacitan, seperti jalanan yang mulus, wisata, dan tak lupa memamerkan foto – foto selama di Pacitan. Melalui JSR IX ini tentu menjadi sarana promosi wisata yang efektif bagi pengembangan wisata di Pacitan. Saking banyaknya vespa yang berkunjung, beberapa titik di Pacitan sempat mengalami kemacetan.

 Panasbung dan Perbaikan Ekonomi Penjual Makanan di Pacitan

Tak kurang dari 8 ribu anggota komunitas vespa mengunjungi Pacitan, sehingga secara otomatis, para penjual makanan dan souvenir di Pacitan pun kecipratan rezeki. Bahkan berdasarkan salah satu warga Pacitan, Richo Dwi Cahyono, ada cerita unik tentang kuliner dan momen JSR IX di Pacitan ini, yakni tentang Pasukan Nasi Bungkus (Pansbung). Ceritanya, pada hari pertama JSR IX, terlihat beberapa ibut Desa Peden Kelurahan Ploso menyempatkan diri untuk mengunjungi kawasan Pancer Door dengan membagikan 3 kantong plastik nasi sekitar 100 bungkus nasi.

Salah satu ibu, yakni Yuni membagikannya secara cuma – cuma atas simpatinya terhadap peserta-peserta acara tersebut dengan kondisi yang sangat mengiris hati, Yuni dan Panasbung yaitu beberapa keluarganya merasa tergerak untuk melakukan kegiatan ini.

Pemilik usaha marning di kota Pacitan ini juga memberikan beberapa bungkus makanan ringan tak lain berupa marning untuk peserta JSR. Sementara, Musrini, warga setempat juga  membagikan nasi bungkus pada waktu yang sama.

 Bupati Pacitan dan para Bule pun naik vespa

Efek adanya event JSR IX ini juga membuat sosok Bupati Pacitan, Indartato juga ikut menaiki vespa. Dengan mengenakan jaket hitam berhelm, Indartato nampak menikmati dibonceng di bagian sespan vespa biru tua untuk menuju ke tempat JSR IX di kompleks pantai Pancer. Selain itu, para bule yang Bule penghuni harrys house pun malah menyewa vespa para peserta JSR.

Ketimbang memakai motor rentalan, para bule itu mengaku senang bisa melihat dan mencoba naik vespa. Kata mereka. Berdasarkan informasi, di negaranya (Jerman) dan (australia) mereka tidak pernah bisa menemukan komunitas seperti ini, hal itu dikarenakan tuntutan pemerintah dimana kendaraan harus mengikuti sistem gas buang emisi EURO 5.

 Kejujuran dan Antimainstream Anggota komunitas vespa

Meski ada informasi dan komentar negatif tentang sebagian sebagian anggota komunitas yang diwartakan makan tidak bayar, namun salah satu warga Pacitan berterimakasih kepada salah satu anggota komunitas, karena walaupun berpenampilan slengekan, tapi hatinya jujur. Hal itu dibuktikan dengan pengembalian dompet dan Handphone warga tersebut dengan utuh  yang terjatuh.

Selain itu, salah satu warga Pacitan yang juga karyawan sebuah toko, Hendra Pambudi merasa kaget dengan kedatangan komunitas vespa yang antimainstream. Hal itu dialami Hendra saat ada komunitas vespa berpenampilan gembel berbelanja dengan banyak di tokonya.

Awalnya, Hendra takut kalau – kalau mereka tidak membayar seperti isu yang berhembus, namun waktu mengeluarkan dompet, ternyata kartunya sangat lengkap, ada kartu BCA, Mandiri, UOB, Buana, CIMB, BNI, BRI dan MyBank. Pembeli tersebut akhirnya membayar memakai kartu kredit salah satu bank tersebut. Penampilan yang biasa saja meskipun memiliki harta yang berlebih, tapi penampilannya sederhana dan antimainstream.

 Tenggelam dan Kecelakaan

Selain kisah unik dan mengharukan, kisah menyedihkan juga menghiasi agenda JSR IX Jatim ini. Tercatat, selama tiga hari agenda JSR, sebanyak 12 kasus kecelakaan terjadi, rata – rata mereka jatuh sendiri. Bahkan akibat tenggelam dan laka lantas, dua anggota komunitas vespa meninggal dunia, satu saat bertabrakan dengan honda CBR, satu lagi tenggelam di perairan Pancer. (Baca juga : Peserta JSR IX Asal Kudus yang Tenggelam di Perairan Pancer Ditemukan Dalam Keadaan Tewas).

(RAPP002)