Bentuk Desa Mandiri, Pemkab Pacitan Terus Upayakan Energi Terbarukan

oleh -1 Dilihat
Pengembangan Biogas di Pacitan. (Foto : LPTP Surakarta)
Pengembangan Biogas di Pacitan. (Foto : LPTP Surakarta)
Pengembangan Biogas di Pacitan. (Foto : LPTP Surakarta)
Pengembangan Biogas di Pacitan. (Foto : LPTP Surakarta)

Pacitanku.com, PACITAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan akan terus mengupayakan pembentukan desa mandiri energi, salah satunya adalah mewujudkan energi terbarukan di berbagai daerah di Pacitan. Hal itu disampaikan oleh Bupati Pacitan, Indartato saat memberikan sambutan pada upacara Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang dirangkaikan dengan Hari Perhubungan Nasional, hari Pertambangan dan HUT PMI, Rabu (17/9/2014) di Halaman Pendopo Pacitan.

Pengembangan sumber energi terbarukan yang dikembangkan di Pacitan saat ini dari hasil pemanfaatan sinar matahari, kotoran ternak untuk bio gas dan pembangkit listrik mikro hidro. Dan yang lebih potensial, kabupaten Pacitan sebenarnya memiliki sumber panas bumi yang cukup. hanya saja sumber daya alam itu masih butuh kajian dari para ahli.

“Masyarakat Pacitan patut berbangga, ebagai kota kecil yang berada diujung Provinsi, Pacitan memiliki Sumber energi melimpah, sumber energi terbarukan itu tentu akan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat jika mampu terkelola maksimal,” kata Indartato saat memberikan sambutannya, dilansir dari laman resmi SKPD Pacitan.

Menurut Indartato, selain adanya potensi sumber daya, pengembangan energi terbarukan ini didasarkan pada alasan masih kurangnya keterjangkauan listrik masyarakat. “Data pemerintah menyebut, 28 persen penduduk pacitan belum dapat menikmati sambungan listrik negara, ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Pemkab Pacitan, dari total 1088 dusun yang ada di Pacitan, masih ada 305 dusun yang belum tersentuh listrik. “Wilayah wilayah tersebut memang berada di pelosok dengan akses yang sulit, atas dasar alasan tersebut maka pemerintah akan terus berupaya mewujudkan desa mandiri energi,” pungkasnya.

Sejumlah wilayah yang beberapa warganya telah memanfaatkan energi hasil rekayasa kotoran ternak itu diantaranya Kecamatan Bandar, Ngadirojo, dan Pringkuku. Dengan rencana optimalisasi peralatan biogester diharapkan penggunaan energi alternatif biogas akan lebih memasyarakat. Sebab, selain murah, biogas juga ramah lingkungan.

Redaktur : Robby Agustav