Status Gunung Kelud Siaga, Juru Kunci Minta Warga Tenang

oleh -1 Dilihat
Mbah Ronggo Juru Kunci Gunung Kelud (Foto : Beritajatim)
Mbah Ronggo Juru Kunci Gunung Kelud (Foto : Beritajatim)
Mbah Ronggo Juru Kunci Gunung Kelud (Foto : Beritajatim)
Mbah Ronggo Juru Kunci Gunung Kelud (Foto : Beritajatim)

Pacitanku.com, KEDIRI—Meningkatnya aktivitas Gunung Kelud membuat gunung yang berada di kawasan Kabupaten Kediri dan Malang ini berstatus level tiga atau siaga. Sontak hal tersebut membuat warga sekitar menjadi panik.

Namun tidak dengan juru kunci gunung tersebut, yakni Mbah Ronggo. Mbah Ronggo justru meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang. Sebab, hingga kini ia belum menerima isyarat dari alam yang menjadi tanda-tanda gunung akan meletus dalam waktu dekat.

Kulo kinten tasik ngeten niki. Lek mbledose mesti mbledos, tapi tahun, sasi, tanggal dereng. (Saya rasa masih seperti ini. Kalau meletus, tetap meletus. Tapi tahun bulan dan tanggal masih belum). Biarlah masyarakat tenang sementara,” pinta Mbah Ronggo seperti dikutip dari beritajatim.com, Rabu (12/2/2014) siang.

Terkait munculnya hewan liar gunung yang disaksikan sejumlah warga, Mbah Ronggo mengaku, belum bisa dijadikan ukuran. Begitu juga ketika ditanya ihwal kepercayaan sejumlah warga tentang hari-hari Jawa seperti, Jumat Wage dan Sabtu Kliwon, hari-hari dimana Gunung Kelud erupsi pada tahun 1966 dan 1990, Mbah Ronggo juga tidak percaya. Menurutnya, kepercayaan seperti itu tidak lebih dari sekedar gossip belaka.

“Kalau itu gosip. Namung crito tok. Dimirengake masyarakat, malah dadi susahe masyarakat. Akhirnya masyarakat resah. Mboten saget nyambut damel. Kulo niku namung kepingin masyarakat tenang. Lek nderek kulo nggih monggo, mboten dipercoyo nggih monggo. (Itu hanya gosip. Hanya cerita. Didengar masyarakat, justru menjadikan resah. Saya hanya ingin masyarakat tenang. Ikut saya silakan, tidak dipercaya ya silakan),” jelasnya.

Seperti diketahui, beberapa hari belakangan, aktivitas Gunung Kelud semakin menunjukkan peningkatan. Pos Pantau Gunung Kelud mencatat peningkatan jumlah kegempaan baik vulkanik dalam maupun dangkal yang menjadi potensi erupsi semakin besar. Pergerakan magma sudah mendekati puncak, ditandai dengan pusat gempa vulkanik dangkal hanya pada kedalaman 700 meter.

Redaktur : Robby Agustav