Pesantren Tremas (4-habis) : Pondok dan Fungsi Kemanusian

oleh -0 Dilihat
Pondok Tremas (Dok.Pacitanku)
Pondok Tremas (Dok.Pacitanku)
Pondok Tremas (Dok.Pacitanku)
Pondok Tremas (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, ARJOSARI–Begitulah sedikit historiografi Pondok Pesantren Tremas, yang saat ini sudah berkembang sedemikian pesatnya dan mampu mencetak ribuan santri dan alumni dengans emangat keislaman yang tinggi. Salah satu caranya biasanya adalah dengan menempatkan para santri untuk melaksanakan program Pondok, menginap dan bermukim di desa dan menjadi ustadz di masjid kampung tersebut.Hal yang kemudian kita bisa ambil dari metode pendidikan, dan sejarah Islam di Pacitan  melalui Pondok Pesantren Tremas, adalah bahwa Pendidikan di pesantren, tidak terkecuali di pesantren Tremas, Pacitan, tidak saja menjadikan para santrinya pintar dan cerdas, melainkan yang lebih penting dari itu adalah membentuk manusia seutuhnya dengan cara membangun akhlak mulia terhadap para santri.

Dalam proses mendidik, para Kyai pesantren dan ustadz tidak saja merasa cukup hanya memberi sejumlah mata pelajaran yang harus dimengerti dan dihafal, kemudian diujikan untuk mengetahui seberapa jauh para santri mampu menangkap isi dan memahami pelajarannya itu. Akan tetapi yang lebih penting dari itu semua adalah, bagaimana pelajaran yang diberikan itu mampu mengubah watak, pribadi, karakter atau akhlak para santri, hingga menjadi manusia yang lebih mulia, baik di hadapan Allah maupun manusia pada umumnya.

Sampai saat ini, keberadaan Pesanten Tremas mampu menjadi sebuah sarana untuk menjadikan khaira ummah, atau ummat yang memiliki kepribadian Islami. Ribuan alumni pondok Tremas menjadi solusi bagi berbagai problematika yang ada di Indonesia.

Sumber : Pesantren Tremas

Redaktur : Dwi Purnawan

Edisi Liputan Khusus Redaksi Pacitanku.com kali ini akan membahas sejarah salah satu pondok di Pacitan yang memiliki latar historis Islam yang kuat di tanah jawa, dan akan tayang di website setiap hari mulai hari Sabtu, 7 -10 Desember 2013 setiap pukul 11.20 WIB.