Menengok Kekayaan Potensi Perikanan Pacitan, Dari Tuna Hingga Sirip Hiu

oleh -6 Dilihat
Ibu Penjual Ikan di Pantai Wawaran (Dok.Pacitanku)
Ibu Penjual Ikan di Pantai Wawaran (Dok.Pacitanku)
Ibu Penjual Ikan di Pantai Wawaran (Dok.Pacitanku)
Ibu Penjual Ikan di Pantai Wawaran (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN—Sebagai daerah dengan garis pantai yang cukup panjang, Kabupaten Pacitan memiliki banyak potensi laut yang bisa dikembangkan menjadi kekayaan daerah dan nasional. Salah satu yang cukup menonjol di Pacitan adalah pengembangan potensi perikanaan di berbagai kawasan Pantai di sepanjang perairan Pacitan.

Untuk mengembangkan potensi perikanan di Pacitan, berbagai usaha telah dilaksanakan, selain adanya TPI, juga menjamurnya berbagai perusahaan perikanan. Pengusaha di Bidang Perikanan, dengan fokus pengembangan usaha adalah udang lobster dan bermacam ikan, perusahaan tersebut yaitu, UD Wahyu Samudra di Desa Semanten, Kecamatan Pacitan, kemudian yang kedua adalah UD Gunung Agung, di Kelurahan Sidoarjo Kecamatan Pacitan. Yang ketiga adalah UD Wahyu Samudra di Desa Semanten, Kecamatan Pacitan. Yang kelima adalah UD Mina Usaha, di Kelurahan Ploso Pacitan.

Selain fokus usaha pada udang lobster dan bermacam jenis ikan, usaha perikanan lainnya adalah berfokus pada rumput laut, misalnya di UD Sari Laut di daerah Desa Sekar, Kecamatan Donorojo. Ada juga UD Grindulu Emas di Desa Arjowinangun, Kecamatan Pacitan dengan fokusnya juga budidaya rumput laut.

Bahkan beberapa waktu lalu, sebagai bentuk komitmen pengembangan potensi perikanan di Pacitan, kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengembangkan kawasan minapolitan tuna di Pacitan. Program minapolitan merupakan kawasan ekonomi berbasis komoditas unggulan. Setiap kawasan terdiri dari sentra produksi terintegrasi dengan fasilitas pengolahan ikan, pemasaran, serta jasa layanan kesehatan dan sosial.

Salah satu yang cukup prospektif adalah produksi ikan tuna yang kisaran produksinya 1.688 ton atau senilai Rp 7 miliar setiap tahunnya. Tentu hal ini merupakan keunggulan tersendiri bagi perkembangan potensi perikanan di Pacitan. Namun demikian, hal yang perlu diwaspadai adalah industri pengolahan yang didominasi oleh industri rumah tangga belum didukung oleh kontinuitas pasokan bahan baku ikan dan udang, selain itu juga adanya masa paceklik ikan yang berlangsung pada Januari-April.

Sejauh ini, selain tuna, jenis ikan yang berorientasi ekspor adalah Bawal mencapai 6.281 Kg, Layur mencapai 65.647 Kg, Kerapu mencapai 5.631 Kg. Sedang yang dimaksud dengan sirip ikan adalah Sirip Ikan Hiu yang berguna untuk menambah gizi. Produksinya mencapai 3.630 Kg/tahun, dengan daerah pemasaran di Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Sirip ikan hiu ini salah satunya dikelola oleh masyarkat sekitar Dusun Rejoso, Desa Gunungrejo, Sudimoro, Pacitan.

Redaktur : Dwi Purnawan (@dwi_itudua on Twitter)