Pacitanku.com, PACITAN – Operasi pencarian tiga anak yang terseret ombak di Pantai Pancer Dorr, Kelurahan Ploso, Pacitan, akan dilanjutkan pada Sabtu (21/6/2025) pukul 08.00 WIB.
Tim SAR gabungan akan kembali menyisir area perairan dan pesisir setelah upaya pencarian pada Jumat (20/6/2025) belum membuahkan hasil.
Sebelumnya, empat wisatawan asal Mojokerto terseret ombak saat bermain air di bibir pantai Pancer Dorr sekitar pukul 10.00 WIB.
Satu korban, Azmil Mukaromah (45), ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, tiga anak yang masih dalam pencarian adalah Asna Amalia At Tazkiah (12), Aisyah (10), dan Nayaifah (10).
Baca juga: Empat Wisatawan Asal Mojokerto Laka Laut di Pancer Dorr, Satu Tewas Tiga Lainnya Belum Ditemukan
Keempatnya diketahui merupakan satu keluarga dengan Alamat jalan raya Brangkal 991 Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriyatmoko, menjelaskan bahwa operasi pencarian pada hari Jumat melibatkan dua tim, yakni SRU 2 Air dan SRU 1 Darat.
“Penyisiran darat dan laut dimulai pukul 11.00 WIB. Tim di laut menggunakan perahu LCR BPBD dan Polairud untuk menyisir area di sekitar lokasi kejadian, bahkan melakukan penyelaman dengan dua unit alat selam,”katanya.
Namun, hingga operasi dihentikan pukul 17.00 WIB, ketiga anak tersebut belum ditemukan.
BPBD Pacitan memastikan bahwa pemantauan akan terus dilakukan sepanjang malam, dan sebuah pos gabungan telah didirikan di sekitar lokasi.
Meskipun cuaca di wilayah Pacitan pada Jumat terpantau cerah berawan, dengan prakiraan cuaca serupa untuk beberapa waktu ke depan, tinggi gelombang ombak diperkirakan mencapai 1,5 hingga 2,5 meter.
“Kami mengimbau masyarakat dan tim di lapangan untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, serta potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang,”pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, empat wisatawan asal Mojokerto terseret ombak saat bermain air di bibir pantai, pada Jumat, 20 Juni 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Satu orang dilaporkan meninggal dunia, tiga lainnya yang seluruhnya anak-anak hingga kini masih dalam pencarian.
Kronologi kejadian bermula saat Azmil Mukarromah bersama tiga anak perempuan, yakni Asna Amalia At Tazkiah, Aisyah, dan Nayaifah bermain air di tepian pantai.
Saat sedang asyik bermain air, tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret mereka ke tengah laut. Kondisi laut saat itu diketahui sedang pasang.
Ketiganya tidak mampu menyelamatkan diri dari arus yang kuat.
Beberapa saat kemudian, dua orang saksi yang berada di lokasi, Julian Tondo dan Pariadi Wahyu, menemukan tubuh Azmil Mukarromah dalam keadaan mengapung di muara Sungai Grindulu, sekitar 100 meter dari titik awal korban bermain.
Saksi segera menghubungi pihak berwenang, dan korban dievakuasi ke RSUD dr. Darsono Pacitan. Hasil visum luar dari RSUD menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Barang-barang milik korban seperti pakaian dan jilbab juga ditemukan di sekitar lokasi kejadian.