Kreator Pacitan Hasna Rafida Populerkan Bahasa Jawa Halus Lewat Karakter ‘Sari’ di TikTok & Instagram

oleh -193 Dilihat
Melalui karakter 'Sari' di platform TikTok dan Instagram, Hasna berhasil menarik perhatian publik dengan menyuguhkan konten berbahasa Jawa Halus (Krama Inggil), dikemas dalam cerita keseharian yang sederhana namun menyentuh hati. (Foto: Resi Wulandari/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Di tengah derasnya arus konten media sosial yang serba cepat, seorang kreator muda asal Pacitan, Hasna Rafida Sari, hadir dengan pendekatan berbeda.

Melalui karakter ‘Sari’ di platform TikTok @hasnarafidasari dan Instagram @Rafidasarihasna, Hasna berhasil menarik perhatian publik dengan menyuguhkan konten berbahasa Jawa Halus (Krama Inggil), dikemas dalam cerita keseharian yang sederhana namun menyentuh hati.

Karakter ‘Sari’ digambarkan sebagai sosok anak kecil polos yang berinteraksi menggunakan tutur kata bahasa jawa halus kepada orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Inspirasi mendalam untuk karakter ini lahir dari pengalaman masa kecil Hasna di Pacitan, termasuk interaksi hangatnya dengan ibu dan neneknya (mbah uti) serta suasana kampung halaman.

“Awalnya saya hanya ingin berbagi cerita masa kecil, tapi ternyata respons dari penonton sangat positif,” ujar Hasna, saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Minggu (4/5/2025) di pacitan.

Lebih lanjut, Hasna terharu mendengar pengakuan dari penonton, terutama anak-anak, yang merasa terbantu memahami dan mempelajari Bahasa Jawa Halus berkat konten ‘Sari’.

“Ada anak-anak yang bilang mereka jadi bisa dan ngerti Bahasa Jawa karena nonton tokoh Sari,” tambahnya.

Bagi Hasna, hadirnya tokoh ‘Sari’ adalah cara kreatif untuk mengenalkan kembali pentingnya penggunaan Bahasa Jawa Halus, khususnya kepada generasi yang lebih muda.

“Saya ingin mengenalkan kepada adik-adik bahwa, ‘Ada loh, dek, Bahasa Jawa Halus yang bisa digunakan untuk bicara dengan orang tua agar lebih sopan.’ Maka Sari hadir sebagai teman mereka,” jelas alumni SMAN 1 Pacitan ini.

Jejak seni Hasna sendiri sudah terasah sejak dini di Pacitan, mulai dari menari, teater di SMPN 1 Pacitan, hingga mengenal film pendek saat SMA.

Minatnya ini terus berkembang saat menempuh pendidikan Ilmu Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta, yang membawanya bereksperimen dengan konten visual dan bahkan sempat terlibat dalam pementasan teater profesional.

Formula karakter ‘Sari’ sendiri baru lahir setelah ia pulang ke Pacitan dan mulai membuat konten berbasis memori masa kecil.

Meski kini berdomisili di Jakarta, Hasna tetap menjaga erat koneksinya dengan Pacitan. Selain konten ‘Sari’, ia juga aktif membagikan konten lain yang mengangkat kekayaan budaya Jawa dan nilai-nilai lokal Pacitan, seperti kuliner khas dan cerita rakyat.

Menjadi kreator di media sosial tak selalu mulus. Hasna mengakui pernah merasa down saat menghadapi komentar negatif. Namun, ia belajar untuk bangkit dan terus percaya pada niat baiknya.

“Semoga yang saya buat bisa jadi teman, jadi pengingat akan budaya sendiri. Bukan hanya soal views atau likes, tapi kalau bisa menyentuh hati seseorang, itu sudah cukup bagi saya,”pungkas Hasna.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.