DPRD Beri “Lampu Hijau” Rencana Regrouping SD di Pacitan

oleh -201 Dilihat
Sekretaris Komisi II DPRD Pacitan Arifin. (Foto: Dok. DPRD Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan memberikan dukungan penuh terhadap rencana regrouping (penggabungan) Sekolah Dasar (SD) di wilayah tersebut.

Sebanyak 20 SD direncanakan akan diregrouping pada tahun ajaran 2025/2026.

Sekretaris Komisi II DPRD Pacitan, Arifin, menjelaskan bahwa pihaknya bersama Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan telah melakukan serangkaian persiapan intensif untuk merealisasikan rencana ini.

“Tahun ini harus terlaksana dan segera, karena rangkaian administrasinya juga panjang,”kata Arifin, Jumat (14/3/2025) di Pacitan.

Baca juga: Efisiensi Pendidikan, 20 SD di Pacitan Siap “Dilebur”

Arifin menambahkan bahwa pembahasan utama saat ini berfokus pada penyelesaian nomenklatur (penamaan) baru sekolah hasil regrouping, administrasi, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), kesepakatan sekolah induk yang akan menerima penggabungan, serta masalah aset sekolah.

“Terkait perubahan nomenklatur, bantuan operasional sekolah, dan lain-lain, termasuk kesepakatan sekolah yang menjadi induk dalam regrouping, serta masalah aset sekolah, terus kami godok bersama,”ungkap legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Komisi II DPRD Pacitan telah memberikan “lampu hijau” dan mendukung penuh Dindik Pacitan untuk mengoptimalkan layanan pendidikan melalui regrouping SD ini. “Komisi II sangat mendukung regrouping Sekolah Dasar di Pacitan,” pungkas Arifin.

Sebelumnya, Dindik Pacitan menggulirkan kebijakan regrouping, sebuah langkah strategis untuk menggabungkan 20 SD.

Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih efisien, efektif, dan berkualitas, demi masa depan gemilang para siswa.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dindik Pacitan, Wahyono menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil untuk memastikan setiap anak di Pacitan mendapatkan akses pendidikan terbaik.

“Regrouping ini merupakan upaya kami untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya pendidikan, sehingga setiap anak mendapatkan kesempatan belajar yang setara dan berkualitas,” ungkap Wahyono.

Sebanyak 20 SD yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Donorojo, Punung, Pringkuku, Pacitan, Ngadirojo, dan Sudimoro, akan mengalami penggabungan.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap penurunan jumlah siswa yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.

“Kriteria utama kami adalah sekolah-sekolah yang mengalami penurunan jumlah siswa secara berkelanjutan,”tambah Wahyono.

Dengan penggabungan ini, diharapkan proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, langkah ini juga akan memungkinkan pemanfaatan sumber daya yang lebih optimal, termasuk tenaga pendidik.

Terkait dengan nasib para guru, Wahyono memastikan bahwa tidak akan ada yang dirugikan.

“Kami akan melakukan penataan penempatan guru dengan bijak, dan kesejahteraan mereka tetap menjadi prioritas utama kami,”pungkasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.