Pacitanku.com, PRINGKUKU– Sampang Arts Space di Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, menjadi saksi bisu penampilan memukau dari kolaborasi seluruh keluarga Bhakti Seni Sampang pada Jumat (14/2/2025).
Acara bertajuk Laku Ndadari ini mengusung tema “Memetri Ibu Pertiwi,” sebuah ajakan untuk merenungkan hubungan manusia dengan bumi dan alam melalui seni dan budaya.
Laku Ndadari, yang diadakan setiap tahun untuk memperingati hari lahirnya seni di Sampang, tahun ini bertepatan pula dengan perayaan Hari Jadi Kabupaten Pacitan ke-280.
Pertunjukan sederhana namun sarat makna ini berhasil menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga kebersamaan, keharmonisan, serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan.
Keluarga Bhakti Seni Sampang menampilkan kombinasi musik dan gerakan yang sederhana namun penuh arti.
Kolaborasi ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi pengingat akan perjalanan panjang yang telah dilalui bersama.
Makna dari kolaborasi ini sangat terasa, mengajak semua yang hadir untuk lebih peduli dan menjaga alam serta kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Laku Ndadari 2025 tidak hanya menjadi perayaan seni, tetapi juga momentum penting untuk merefleksikan peran seni dalam membangun kesadaran akan pentingnya menjaga bumi dan merawat kebersamaan.
Anang Setiawan, tokoh kunci di Sampang Arts Space, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan keikhlasan.
“Laku Ndadari adalah simbol kehidupan seni di Sampang, dan tahun ini menjadi bagian dari perayaan hari jadi kabupaten,” ujarnya.
Lebih lanjut, Anang menambahkan bahwa Laku Ndadari merupakan program tahunan yang melibatkan hampir semua individu yang pernah belajar di Sampang Arts Space.
“Tahun ini, kami membuka acara dengan pertunjukan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, dan ditutup dengan doa bersama,”pungkasnya.
Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.
