Pacitanku.com, PACITAN – Agenda seni budaya Festival Ronthek Pacitan kembali digelar. Pada edisi tahun ini, festival yang kembali masuk event nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) itu diselenggarakan sejak Senin (15/7/2024) sampai dengan Rabu (17/7/2024) di kawasan alun-alun Pacitan.
Salah satu grup ronthek asal Kecamatan Pacitan, yakni Laskar Grindulu menampilkan nuansa cukup unik dalam festival tahun ini, yakni nuansa Tionghoa dengan kampung pecinan.
Penampilan Laskar Grindulu Pacitan yang tampil di urutan ke-6 menampilkan nuansa Tionghoa, lengkap dengan busana dan barongsai yang berpadu dengan kesenian lokal Ronthek.
Ketua grup Ronthek Laskar Grindulu, Rinto mengatakan inspirasi dari Laskar Grindulu Pacitan adalah Desa Arjowinangun, yang merupakan lingkungan pasar sehingga orang-orang Tionghoa berdatangan untuk berdagang.
Banyak dari mereka yang akhirnya berdomisili di Arjowinangun sehingga Arjowinangun dikenal dekat dengan nuansa Tionghoa, seperti barongsai dan kelenteng.
“Bahkan saya yang kelahiran Arjowinangun sampai mengenal yang namanya Pak Siok Siong,dan sebagainya,”ujar Rinto saat ditemui Pacitanku.com usai pentas pada Senin (15/7/2024) malam.
Atas dasar itu, kata Rinto, Desa Arjowinangun yang berkesempatan mewakili Kecamatan Pacitan pun tergerak mengusung tema Tionghoa.
Rinto mengatakan grup ronthek Laskar Grindulu melibatkan sekitar 30 orang sebagai penabuh Ronthek, 10 penari lokal, dan 10 peserta dari komunitas Tionghoa.
“Para peserta yang berpartisipasi rata-rata berusia 17 tahun ke atas, menunjukkan semangat muda yang kuat dalam melestarikan budaya,”jelasnya.
Terkait pendanaan grup ronthek, Rinto mengatakan grup Ronthek Laskar Grindulu didanai melalui sumbangan dari desa serta dukungan masyarakat, dengan total biaya sekitar Rp 128,5 juta.
“Dukungan penuh dari masyarakat sekitar saat latihan maupun tampil membuktikan betapa pentingnya acara ini dalam menjaga dan mempererat hubungan antara budaya lokal dan Tionghoa,”pungkasnya.
Pada tahun ini, penyelenggaraan festival Ronthek Pacitan memang sedikit lebih berbeda dibanding tahun sebelumnya.
Jika tahun sebelumnya yang hanya menampilkan perwakilan kecamatan, pada tahun ini para peserta juga bertambah dari instansi pendidikan dan komunitas organisasi masyarakat. Hal itu membuat total peserta tahun ini bertambah.
Jika tahun 2023 lalu jumlah peserta hanya 12 dan digelar hanya dua hari, maka pada tahun ini jumlah peserta festival ronthek Pacitan berjumlah 20 peserta dengan durasi tampilan 3 hari.
Adapun dewan juri dalam festival ronthek Pacitan tahun ini adalah Joko Suranto, Memet Chairul Slamet, Daniel Caisar Kushardiono, Fajar Arianto, Sukatno, Djohan Perwiranto, Hurip Sapto Wibowo, Fajar Brian Lasawon, Andi Nopianto, Ari Wibowo dan Arifin.
Festival Ronthek Pacitan tahun ini total 800 peserta yang terdiri dari seniman lokal, luar daerah, mancanegara dan juga berbagai komunitas.
Adapun special performance yang direncanakan tampil adalah Etno Ensemble Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Calung Kontempore Arang Suwung Banyumasan, dan Trunthung Sanggar Dom Sunthil Merbabu Magelang.
Selain agenda utama pentas atau pertunjukan, Pemkab juga menyediakan event pendukung seperti pasar Krempyeng yang berisikan produk-produk masyarakat Pacitan di sekitar area venue utama.
Video Angkat Kampung Pecinan, Ronthek Laskar Grindulu Pacitan Tampil Apik