Pacitanku.com, NAWANGAN – Ditetapkanya Desa Nawangan, Kecamatan Nawangan sebagai lokus stunting menjadi keresahan bagi mahasiswa untuk memberikan perhatian serius bagi desa tersebut.
Tidak terkecuali, Tim 6 Kuliah Kerja Nyata (KKN) STKIP PGRI Pacitan Kelompok 06 yang bertugas mengabdi di Desa Nawangan, mereka menyasar ke SDN 1 Nawangan untuk memberikan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pemenuhan gizi seimbang pada siswa melalui meteri “ISI PIRINGKU” yang digelar pada Kamis (16/2/2023).
Kegiatan yang dinamai Gerakan Siswa Cegah Stunting (GENSIGANTING) tersebut merupakan bagian dari program kerja Tim KKN STKIP PGRI Pacitan kelompok 06 angkatan ke 34.
Isu stunting masih menjadi pembahasan hangat dengan diusungnya menjadi tema KKN pada tahun ini yakni “Intervensi Pencegahan Stunting Melalui Percepatan KB Pasca Persalinan dan Pengasuh Pada 100 Hari Pertama Kelahiran.”
Tema tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan BKKBN Jawa Timur untuk mempercepat penurunan stunting di Pacitan.
Kegiatan edukasi dilakukan dengan beragam metode yang meliputi ice breaking, praktek cuci tangan, mewarnai makanan bergizi, kuis, games dan yel-yel.
Dalam kegiatan edukasi, siswa-siswi juga diintruksikan untuk membawa bekal makanan dari rumah sebagai media edukasi gizi “ISI PIRINGKU”.
Hal ini merupakan tindakan konkrit untuk membentuk kebiasaan makan makanan bergizi bagi anak-anak.
“Kondisi sanitasi yang buruk dan kurangnya asupan gizi yang cukup menjadi penyebab utama dari adanya stunting. Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk membekali perilaku hidup bersih dan sehat serta membentuk kesadaran makan makanan bergizi agar terbebas dari stunting pada masa pertumbuhan anak,”kata selaku ketua KKN Kolompok 06 STKIP PGRI Pacitan Yusuf Mukib.
Mahasiswa Program Studi Sejarah tersebut juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi nilai kebermanfaatan bagi siswa-siswi SDN 1 Nawangan terkhusus dapat menjadi kebiasaan bagi siswa-siswi agar membudayakan hidup bersih, sehat dan dapat memenuhi kebutuhan gizinya.
Dengan adanya kegiatan ini semoga menjadi ikhtiar yang terus berlanjut dalam pencegahan stunting dalam setiap lini jenjang usia, baik balita, anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua.