Pacitanku.com, TULAKAN – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo periode 2015-2019 menyapa masyarakat Pacitan, Kamis (9/2/2023).
Kunjungan ke kampung pesisir Selatan Jawa Timur ini dalam rangka serap aspirasi jelang pemilihan umum (pemilu) serentak 2024 mendatang.
Selama di Pacitan, Agus lebih spesifik mengunjungi aktivitas para nelayan, dan salah satu lokasi yang dipilih adalah Desa Jetak, Kecamatan Tulakan. Agus yang sudah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon anggota DPD RI dari daerah pemilihan (dapil) Jatim tersebut mengaku banyak mendapat masukan dari para nelayan terkait fasilitas untuk melaut.
Masukan itu diantaranya mulai dari perahu, alat bantu tangkap ikan, breakwater, hingga perluasan dermaga.
‘’Saya datang, menemui panjenengan ke sini, ingin tau aspirasi apa yang teman-teman atau masyarakat secara langsung apa. Bukan hanya nelayan, tapi juga petani disini,”kata pria kelahiran Magetan tersebut.
Dia mengungkapkan tak adanya kolam labuh bagi kapal-kapal nelayan, serta fasilitas penunjang dermaga lain di Desa Jetak menjadi masukan yang ingin dirinya perjuangkan ketika mendapat kepercayaan masyarakat untuk menjadi anggota DPD RI.
Selain itu, persoalan pupuk subsidi yang stoknya selalu kurang dari Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
‘’Nah, saya kira permasalahan petani di beberapa titik sama, pupuk, dan itu harus kita perjuangkan,’’ imbuhnya.
Selain persoalan diatas, tak dilengkapinya kapal nelayan lokal dengan alat GPS atau alat tangkap modern ikut menjadi aspirasi yang bakal diperjuangkan di parlemen. Sebab, hubungannya berkaitan dengan kapasitas tangkap yang dampaknya juga peningkatan ekonomi masyarakat.
“Untuk alat juga ternyata mereka menggunakan yang sederhana, kapal kecil sehingga tidak bisa melaut lebih jauh. Ya (alat-alat) tentun kita erlu perjuangkan pula nanti di parlemen,”ujar dia.
Kendati baru mengunjungi komunitas nelayan, buruh dan petani, kata dia, Agus juga punya atensi khusus terkait nasib para tenaga pendidik yang juga perlu diperhatikan. Terutama guru honorer. Menurutnya, nasib mereka sebagai unjung tombak pendidikan sangat perlu diperjuangkan.
‘’Semua masukan dari berbagai kalangan ini tentu akan kita kumpulkan, kami serap, lalu kita perjuangkan. Mudah-mudahan kalau mendapatkan amanah dari masyarakat akan saya perjuangkan,”pungkasnya.