GMNI Pacitan Gelar Dialog Publik “Pro-kontra Perpanjangan Masa Jabatan Kades”

oleh -0 Dilihat
DISKUSI PUBLIK. GMNI Pacitan menggelar diskusi publik pada Kamis (9/2/2023) di Huriya Kitchen Pacitan. (Foto: Putro Primanto)

Pacitanku.com, PACITAN – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pacitan menggelar Dialog Publik bertajuk “Pro-kontra Perpanjangan Masa Jabatan Kades” di Resto Huriya Kitchen Pacitan, Kamis (9/2/2023).

Dialog Publik tersebut diikuti oleh berbagai organisasi kepemudaan dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi se-Kabupaten Pacitan serta Karang Taruna.

Kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk responsif dari GMNI Pacitan terhadap riuh ramainya isi tuntutan aksi para Kepala Desa beberapa waktu lalu di senayan yang menuntut perpanjangan masa jabatan.

Pada awalnya, DPC GMNI Pacitan bermaksud untuk menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai pihak dengan harapan dari diskusi tersebut bisa mendapatkan wacana yang utuh dan berimbang.

 Namun, dari seluruh calon narasumber yang sudah diundang, hanya beberapa yang datang.

“Kita mengundang sekitar 5 narasumber, namun hanya dua yang datang. Kami berharap komposisi narasumber bisa berimbang, namun sayangnya beberapa narasumber berhalangan hadir, termasuk FKKD,”terang Ketua DPC GMNI Pacitan Muhamad Tonis Dzikrullah.

Lebih lanjut, Tonis mengungkapkan sejak awal pihaknya berharap dari pihak FKKD berkenan untuk hadir.

”Dengan maksud forum yang kami hadirkan ini bisa dijadikan ruang bagi para kepala desa untuk menjelaskan hal ihwal isi tuntutan aksinya,”tukasnya.

Tonis menegaskan bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan tersebut bukan untuk menyudutkan salah satu pihak.

“Ruang diskusi ini murni kami hadirkan sebagai sarana edukasi, kami tidak menyalahkan aksi para kades. Di dalam ruang demokrasi, aksi itu boleh dan sah-sah saja. Yang kami jadikan fokus perhatian adalah tentang isi aksinya, kami sama sekali belum menemukan argumentasi yang masuk akal sebagai bentuk rasionalisasi mengenai tuntutan aksi para kades tersebut,”paparnya.

Menurut Tonis, para kades harus memiliki alasan yang masuk akal terkait isu perpanjangan masa jabatan yang beberapa waktu lalu sempat menjadi trending topik.

“Mau minta jabatan seumur hidup pun, sepanjang disertai alasan yang masuk akal, sepertinya tidak akan jadi soal. Hal inilah yang sebenarnya kami nantikan, diundang datang, dan berikan kami para junior ini pemahaman, barangkali kami saja yang belum mampu menangkap maksud dari para senior-senior yang hari ini menjabat sebagai kades. Intinya, duduk bareng, sinau bareng, itu yang kami harapkan,”pungkasnya.