Pacitanku.com, PACITAN – Karang Taruna Sinar Tanjung ikut berpartisipasi dalam kegiatan aksi berih-bersih serentak Sedunia atau World CleanUp day (WCD) yang dilaksanakan pada Sabtu, 17 September 2022.
Aksi bersih-bersih ini diikuti lebih dari 180 negara dengan jumlah target 13 juta Relawan di seluruh Indonesia. Di kabupaten Pacitan sendiri kegiatan WCD bukanlah pertama kali dilaksanakan. Tahun 2022 adalah tahun ke-5 sejak 2018 pertama kali dilaksanakan di kabupaten Pacitan.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji dalam video ajakan terbuka juga menghimbau dan mengajak masyarakat Pacitan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Khususnya di Kabupaten Pacitan, kegiatan ini diikuti oleh puluhan komunitas dan ribuan relawan di seluruh Kabupaten Pacitan.
Karang Taruna Sinar Tanjung adalah satu dari puluhan komunitas yang turut andil berpartisipasi dalam kegiatan World CleanUp Day 2022 yang dilaksanakan serentak di kabupaten Pacitan.
Pada kegiatan ini, Karang Taruna Sinar Tanjung berfokus melakukan aksi bersih-bersih pada saluran air (selokan) Bunderan Desa Tanjungsari ke Selatan yang dimulai dari pukul 06.00 sampai dengan selesai.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan relawan yang terdiri dari pengurus Karang Taruna Sinar Tanjung, perwakilan pokja dusun, serta penduduk sekitar lokasi kegiatan WCD.Selain itu pada kegiatan tersebut diikuti juga oleh Komisariat Lingkup HMI cabang Pacitan.
Saluran air (selokan) dipilih menjadi fokus titik bersih-bersih oleh Karang Taruna Sinar Tanjung dalam kegiatan WCD kali ini didasari dari keresahan Ketua Karang Taruna Sinar Tanjung akan ketidakpedulian masyarakat tentang lingkungan, dengan membuang sampah sembarangan di selokan.
“Selokan atau saluran air ini kita pilih sebagai fokus titik clean up di Desa Tanjungsari karena saya melihat banyakanya masyarakat sekitar ataupun pengguna jalan yang membuang sampah sembarangan ke selokan,”jelas Doni Wijanarko Ketua Karang Taruna Sinar Tanjung Desa Tanjungsari.
Tidak jarang, imbuh dia, banyak sampah rumah tangga yang di bungkus Kresek besar juga dibuang disini, disisi lain tidak adanya masyarakat yang peduli untuk melakukan bersih-bersih dan cenderung acuh menunggu dari pemerintah melakukan tindakan.
“Padahal selokan bunderan ini adalah salah satu saluran air terbesar dan berhilir ke laut yang tentu saja dengan hal tersebut berdampak dan dapat mencemari ekosistem lingkungan,”imbuhnya.
Selain melaksanakan kegiatan cleanup day, Doni mengatakan jajarannya juga memasang banner yang berisi himbauan kepada masyarakat sekitar agar tidak membuang sampah di sepanjang saluran air.
“Dan mengedukasi bahwa sampahamu adalah tanggung jawabmu,”tandasnya.
Dia berharap, dengan kegiatan ini masyarakat lebih sadar dan peduli tentang pentingnya menjaga lingkungan kita.
“Kegiatan WCD adalah momentum menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan sekitar kita, khususnya dari sampah plastik. Semoga kedepanya kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan tidak hanya setahun sekali, tapi setiap hari dimulai dengan membuang sampah pada tempatnya. Tentunya diharapkan kedepannya masyarakat lebih melek tentang pengelolaan sampah sesuai dengan salah satu dari Suistanable Development Goals (SDGs) yang digaungkan dunia,”pungkasnya.
