Pengusaha Kecap di Pacitan Mulai Terdampak Kenaikan Kedelai, Berharap Harga Kembali Normal

oleh -9 Dilihat
TERDAMPAK KENAIKAN KEDELAI. Sri Kustami owner kecap Sri Rejeki saat berbincang dengan media pada Senin (7/3/2022). (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Pengusaha kecap di Pacitan mulai mengalami dampak kenaikan harga kedelai yang menjadi bahan baku utama pembuatan kecap. Hal itu seperti yang dituturkan oleh salah satu pengusaha kecap merek Sri Rejeki di Kelurahan Pucangsewu, Pacitan.

Sri Rejeki sendiri adalah salah satu merek kecap legendaris di Pacitan yang sudah berdiri sejak tahun 1950.

Sri Kustami, owner kecap Sri Rejeki saat berbincang dengan awak media pada Senin (7/3/2022) di Pacitan menuturkan kenaikan harga kedelai saat ini sudah mencapai sekitar 40 persen.

“Kalau kedelai memang harganya naik, rata-rata sampai 40 persen, biasanya Rp7 ribu per kilogram, sekarang Rp11 ribu,”kata dia.

Namun demikian, Sri Kustami yang mulai mengelola usaha kecap sejak 1994 ini mengatakan selama ini dirinya masih bisa mendapatkan stok bahan baku kecap, yakni kedelai walaupun harganya mahal.

“Walaupun mahal yang penting tetap ada, soalnya sudah ada langganannya, jadi bagaimana pun langganannya tetap mengusahakan agar kecap tetap berjalan,”jelasnya.

Sri mengatakan untuk produksi kecam merek Sri Rejeki yang dia kelola, selama ini selalu mengambil bahan baku dari petani lokal Pacitan.

“Kita ambil dari Sanggrahan, dari petani lokal Pacitan, kerjasama dengan petani-petani dari kita berdiri, tapi kalau memang terpaksa pakai kedelai impor ya, itu dengan sangat terpaksa. Tapi kan kasihan petani-petani sini, karena kualitas ya bagus petani lokal, tidak pakai bahan-bahan lain,”papar Sri Kustami.

Terkait adanya kenaikan harga kedelai, Sri Kustami mengakui dirinya terdampak akibat kondisi tersebut. Namun demikian sampai saat ini belum berencana menaikkan harga produk kecap yang dia geluti.

“Lumayan terasa adanya kenaikan, untuk sementara ini belum menaikkan harga kecap, kita kalau mau menaikkan harga ya harus tahu situasi dulu, kita ya bertahan, kita mengurangi keuntungannya,”tukasnya.

Lebih lanjut, Sri Kustami berharap harga kedelai kembali normal seperti dulu agar dampak kepada produksi kecap yang dia geluti tidak terdampak.“Ya, kami menginginkan Pemerintah menormalkan harga-harga kedelai lagi,”pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.