Pacitanku.com, ARJOSARI – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan memastikan pihaknya menyiagakan alat berat di lokasi kejadian bencana alam banjir bandang yang membawa material batu dan lumpur di Dusun Wonosari, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Pacitan.
Alat berat berupa wheel loader itu, Selasa (9/11/2021) siang nampak melakukan evakuasi dengan prioritas utama membuka akses dua jalur yang menghubungkan Desa Karangrejo dan Desa Karanggede di Kecamatan Arjosari, Pacitan.
“(Prioritas) hari ini adalah membuka akses (jalur dua desa) dulu, batu-batunya bisa dimanfaatkan warga, nanti (evakuasi) batu-batu yang besar tugas kita,”kata Kepala Dinas PUPR Pacitan Edy Junan Ahmadi saat ditemui di lokasi bencana alam, Selasa siang.
Pria yang akrab disapa Junan itu mengatakan dalam kaitan peristiwa banjir bandang di kawasan tersebut, pihaknya selalu menyiagakan alat berat sewaktu-waktu terjadi peristiwa banjir bandang.
“Ini untuk pembersihan akibat gunturan batu ini kita selalu standby, begitu ada kabar ada gunturan batu ya kita bersihkan, yang belum lama ini kira 3 bulan yang lalu, baik yang diatas maupun yang dibawah,”jelasnya.
Selain melakukan pembersihan, alat berat yang disiagakan Dinas PUPR juga membuat jalur untuk warga yang terdampak.“(Alat berat) juga membuat jalan, kita buat dua jalur kita selesaikan sesuai keinginan warga,”pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, banjir bandang yang membawa material lumpur dan batu kembali terjadi dan menutup jalan penghubung antara Desa Karangrejo dan Desa Karanggede di Kecamatan Arjosari, tepatnya di Dusun Wonosari, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Pacitan pada Senin (8/11/2021) malam.
Saat kejadian yang terjadi Senin sore tersebut, banjir bandang membawa matrial lumpur dan batu sehingga menutup akses jalan desa dan akses menuju ke Bendungan Tukul.
Jalanan tesebut juga sempat tidak bisa dilalui kendaraan, utamanya roda empat. Sedangkan kendaraan roda bisa melewatu jalur alternatif yang menghubungkan dua desa tesebut.
Banjir bandang yang membawa batu dan lumpur itu berasal dari Bukit Parangan yang berada di perbatasan Pacitan dan Wonogiri. Akibat peristiwa yang sudah kerapkali terjadi itu, menyebabkan akses penghubung antara dua desa tersebut tertutup.
Pewarta: Sulthan Shalahuddin
Editor: Dwi Purnawan