Pacitanku.com, SURABAYA – Salah satu kejadian usai melakukan vaksinasi COVID-19 bagi sebagian orang adalah munculnya efek samping atau dengan istilah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dengan reaksi yang berbeda-beda.
Namun demikian, pakar kesehatan mengimbau agar masyarakat tidak panik, karena reaksi efek samping vaksin bersifat sementara dan ringan, namun akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
“Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan resikonya, vaksin juga terjamin aman, punya reaksi lokal dan efek sistemik rendah serta imunogenitasnya tinggi, jadi tidak perlu panik ya,” kata Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Gito Hartono, dikutip dari laman Kominfo Pemprov Jatim, Kamis (26/8/2021).
Menurut Gito, jika mengalami KIPI diimbau tetap tenang. Gito mengatakan hal yang perlu dilakukan saat mengalami KIPI adalah mengompres dengan air dingin jika nyeri, bengkak dan kemerahan di area suntikan.
Selain itu, kata dia, jika demam maka kompres atau mandi air hangat, istirahat dan minum air putih cukup, minum obat bila perlu. Jika masih terjadi KIPI, dilaporkan semua reaksi atau keluhan yang dialami kepada petugas kesehatan.
Menurutnya, masing-masing orang berbeda reaksinya, juga kondisi psikis masing masing juga bisa berpengaruh.
“Yang jelas vaksin kategori aman. Jadi ya aman. Bila ada yang muncul gejala masih erat kaitannya sama psikis. Semua vaksin memberikan manfaat yang sama. Karena semua vaksin memberikan manfaat yang sama yaitu membangun antibodi tubuh,” ujarnya.
Gito juga mengimbau kepada masyarakat yang telah vaksinasi untuk tetap melindungi penerimanya dari kejadian sakit berat akibat COVID-19. Akan tetapi, orang yang sudah divaksin masih mungkin menularkan COVID-19, meskipun tanpa gejala.
“Sebab itulah, kita harus tetap mengikuti protokol kesehatan demi diri sendiri dan orang lain, hindari kerumunan, jaga jarak, rajin mencuci tangan, dan selalu kenakan masker di luar rumah,”pungkasnya. (red/DP)
Video Pencanangan Vaksinasi di Pacitan Berjalan Lancar, Ketua DPRD Sempat Deg-degan, Ada Apa?
