Ada Masyarakat yang Masih Menyangsikan Corona, ini Kata GTPP Pemkab Pacitan

oleh -1 Dilihat
Jubir tim komunikasi publik GTPP COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto saat konferensi pers, Selasa (7/7/2020). (Foto: Sulthan Salahuddin/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan kembali menggelar evaluasi usai terjadinya penambahan secara signifikan kasus positif COVID-19 di Pacitan, Selasa (13/10/2020).

Dari hasil rapat evaluasi tersebut, Juru bicara GTPP COVID-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto mengatakan ada beberapa permasalahan yang dihadapi seputar penanganan COVID-19 di Pacitan.

Yang pertama, kata Rachmad, adalah kepatuhan terhada protokol kesehatan sebagianmasyarakat yang masih perlu diperhatikan.“Ada beberapa masyarakat yang belum patuh menjalankan protokol kesehatan,”ujar Rachmad, Selasa.

Yang kedua, imbuh Rachmad, adalah fakta masih adanya beberapa masyarakat  yang menyangsikan terhadap keberadaan COVID-19.

“Ada pola pikir ini  adalah proyeknya kesehatan, untuk diketahui, COVID-19 adalah satu fenomena alam, tidak hanya Pacitan, tapi hampir seluruh dunia terkena imbasnya, sehingga benar adanya (COVID-19, red),”jelasnya.

Selanjutnya, yang ketiga, imbuh Rachmad, adalah permasalahan adanya stigma negatif yang berkaitan dengan penderita COVID-19. “Sehingga, ada sebagian masyarakat, yang ketika masyarakat yang dirapid hasilnya reaktif itu sudah mendiskriminasi orang yang raktif rapid tes sehingga dikucilkan dan sebagainya,”jelas dia.

Berikutnya adalah permasalahan terkait keterbukaan atau kejujuran yang kurang dari sebagian darimasyarakat. Menurut Rachmad, hal itu berakibat menyulitkan tim tracing untuk mencari persebaran penularan.

“Juga ada sebagian masyarakat yang menolak yang dilakukan swab padahal termasuk kontak erat,”tukas pria yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pacitan ini.

Permasalahan berikutnya yang ditemukan, imbuh Rachmad, adalah ketersediaan tempat tidur apabila terjadi lonjakan, apabila terjadi peningkatan outbreak, maka jumlah tenaga kesehatan yang untuk di wisma atlet perlu menjadi satu perhatian dari gugus.

“Termasuk jumlah tenaga pengamanan, saat ini kabupaten Pacitan termasuk yang menyelenggarakan Pilkada serentak, sehingga ada yang mengamankan pilkada, ada yang ditugaskan penanganan pengamanan COVID-19, sehingga ini membuthkan satu strateg langkah yang hati-hati  ekstra dari gugus tugas,”papar dia.

Dari sejumlah persoalan yang dihadapi itu, Rachmad menuturkan ada beberapa rekomendasi yang dijalankan oleh Gugus tugas. Diantaranya yang pertama adanya peningkatan promosi kesehatan, terutama sosialisasi dan edukasi 3 M agar semua masyarakat bisa memahami.

“Kemudian meningkatkan tiga 3 T, agar orang-orang yang kontak erat terdekteksi, juga penyemprotan disinfektan berkala, yang ditengarai terjadi penularan COVID-19, seperti tempat umum dan sumber dari penularan COVID-19, termasuk ada semacam kerjasama antara pemerintah dan swasta untuk melakukan disinfeksi bisa disinfeksi mandiri,”jelasnya.

Dari sisi pengawasan, Rachmad mengatakan rekomendasi yang diberikan adalah pengawasan pendatang dan pekerja luar kota. Dalam hal ini, imbuh Rachmad, dibutuhkan kolaborasi pemerintah kabupaten, kecamatan, desa.

“Yang dari pendataan atau pemeriksaan, selain itu dianjurkan tenaga kerja yang bekerja di Pacitan, yang rumahnya luarkota, biasanya pulang satu minggu sekali,bisa dikurangi, menjadi dua minggu atau satu bulan,”jelasnya.

Pengawasan, imbuh Rachmad, juga dilakukan dalam pengawasan dan pembatasan kegiatan kerumunan.

Selain itu, Rachmad menuturkan GTPP juga menyediakan cadangan tempat isolasi, penambahan jumlah tenaga kesehatan dan juga rekomendasi terkait peningkatan disiplin menjalankan protokol kesehatan bagi masyarakat.

“Peningkatan penegakan disiplin, ini jadi rekomendasi, dimana  yang dihadapi adalah masyarakat Pacitan dimana adalah saudara sendiri,”tukasnya.

Rachmad kembali mengingatkan kepadamasyarakat Pacitan COVID-19 masih ada. Sehingga kunci yang utama adalah menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

“COVID-19 masih ada di sekitar kita, kata kuncinya adalah 3 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, usahakan tetap dirumah dan jauhi kerumunan,”pungkasnya.

Pewarta: Sulthan Salahuddin
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.