Terjadi Gempa Beberapa Kali Dua Pekan Terakhir, ini Penjelasan BPBD Pacitan

oleh -0 Dilihat
Kalak BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN – Disaat masih adanya pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19), masyarakat juga was-was karena beberapa kali kejadian gempa bumi tektonik dalam dua minggu terakhir.

Yang pertama terjadi pada tanggal 22 Juni 2020, pukul 02.33 WIB, kekuatan 5,0 SR, lokasi 107 barat daya Pacitan, kedalaman 63 kilometer.

Kemudian juga terjadi pada tanggal 5 Juli 2020, pukul 02.09 WIB, kekuatan 5,3 SR, lokasi 129 kilometer tenggara Kabupaten Blitar kedalaman 79 Kilometer.

Terakhir gempa bumi dirasakan pada tanggal 7 Juli 2020 pukul 05.54 WIB. Kekuatan 6,1 SR, dengan  titik episentrum di 53 kilometer barat laut kedalaman  578 kilometer Jepara, Jawa Tengah.

Semua aktifitas gempa tersebut sangat dirasakan oleh warga Kabupaten Pacitan.

“Gempa terasa rata- rata dini hari, waktu lelap tidur, ya kaget panik takut. Apalagi rumah saya dekat pantai. Tetangga akhirnya tidak berani tidur lagi dan begadang di teras rumah takut ada susulan dan tsunami,” jelas Agung, warga Perumnas Asabri, Barean, Ploso, Pacitan, Selasa (7/7/2020).

Walaupun aktifitas gempa yang terasa cukup keras, namun tidak ada laporan kerusakan terjadi.

Sementara itu, menyikapi aktifnya sesar bumi  yang menimbulkan gempa besar, BPBD Kabupaten Pacitan memberikan penjelasan.

“Bicara gempa bumi adalah bicara siklus. Berputar. Jadi gempa bumi cepat atau lambat akan kembali terjadi. Tentang waktu itu yang tidak tahu,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo.

Pengetahuan dini tentang bencana alam  sangat diperlukan, karena bisa memitigasi dampak yang muncul akibat bencana.

“Masyarakat harus diedukasi, ingat teori 20 20 20.jika terjadi gempa dalam 20 detik. Ada waktu 20 menit untuk mengevakusi diri menuju tempat dengan ketinggian minimal 20 meter,”ungkapnya.

Menurut Didik, teori 20 20 20 itu, berlaku utamanya untuk masyarakat yang hidup di pesisir pantai selatan. “Tetap waspada. Dan jangan panik,”pungkas Didik.

Pewarta: Julian Tondo
Editor: Dwi Purnawan