Kenangan Bersama Didi Kempot: Berkat Lagunya, Pacitan Jadi Semakin Terkenal

oleh -14 Dilihat
Didi Kempot tampil menyanyikan lagu dalam konser 1001 seruling. (Foto: Doc Info Pacitan)
Didi Kempot tampil menyanyikan lagu dalam konser 1001 seruling. (Foto: Doc Info Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN– Penyanyi kondang, Didi Kempot (kelompok pengamen trotoar) bukan hanya membumi di daerah kelahirannya di Surakarta, Solo, Jawa Tengah. Namun, pemilik nama asli Didik Prasetyo ini juga sangat dekat di hati masyarakat Pacitan.

Semasa hidupnya dulu, pencipta sekaligus pelantun lagu “Stasiun Balapan” itu, punya sejarah cukup dekat dengan Bupati Pacitan, Indartato, hingga lahirlah karya cipta lagu Pantai Klayar.

Dari besutan syair lagu yang banyak bercerita tentang cinta dan indahnya Pantai Klayar itulah, akhirnya pantai yang berlokasi di Kecamatan Donorojo tersebut dikenal di seantero dunia. Hingga setiap hari pakansi, selalu dibanjiri wisatawan. Baik lokal maupun manca negara.

Salah seorang sahabat  dari almarhum Didik Kempot di Pacitan, Sartono mengatakan, Didi Kempot, memang banyak punya jasa untuk Pacitan.

Berkat karya cipta lagunya, membuat kabupaten dibawah kepemimpinan Bupati Indartato dan Wakil Bupati Yudi Sumbogo tersebut, dikenal di seluruh dunia, dengan berbagai keindahan objek wisatanya.

“Mas Didi Kempot, memang bercita-cita untuk mempromosikan potensi pariwisata di Pacitan. Dan Alhamdulillah, sebelum ia berpulang apa yang dicita-citakan itu bisa terlaksana. Lagu Pantai Klayar, sempat membawa nama Pacitan dikenal diseluruh dunia,” ujarnya, mengenang cerita bersama Didi Kempot, semasa masih hidup dulu, Rabu (6/5).

Tak terasa, butiran air bening pun mulai meleleh dari sudut mata seorang kakek yang karib disapa Mbah Sarton ini, ketika ia mulai menuturkan sekilas perjalanan hidupnya saat bersama dengan almarhum Didi Kempot.

“Selain peduli dengan Pacitan, Mas Didi juga sangat peduli dengan penyanyi lokal dari Pacitan. Ia sempat membimbing penyanyi tersebut dan membawanya ke dapur rekaman. Sampai saat ini, royalti atas karya cipta almarhum Mas Didi masih terus mengalir,” beber Mbah Sarton, yang dulu silam juga pernah menjadi salah satu anggota grup band di Pemkab Pacitan ini.

Berangkat dari duetnya bersama Nuri Gisela, penyanyi lokal asal Desa Jatimalang, Kecamatan Arjosari tersebut, hingga melahirkan sebuah lagu yang belakangan ini sangat dikenal di seantero dunia, yaitu Pamer Bojo.

Ia mendapat inspirasi ketika menciptakan lagu tersebut, saat berlama-lama di Pacitan.

“Cukup banyak lagu yang ia besut, ketika berada di Pacitan kala itu. Misalnya Bulan Neng Langit Pacitan, Neng Pacitan, dan masih banyak lagi lagu-lagu yang tercipta berkat keheningannya mencari inspirasi di bumi Pacitan yang sangat kita cintai ini. Setidaknya ada satu album (12 lagu) yang akhirnya bisa menghantarkan Nuri Gisela masuk ke dapur rekaman,” cerita Mbah Sarton.

mbah sarton

Kini, sang maestro campursari Indonesia itu telah pergi. Yang membuat masyarakat Indonesia sangat kehilangan, belum lama ini almarhum Didi Kempot sempat menggelar konser amal hingga mendulang Rp 7,4 miliar. Tak sedikitpun ia berpikir keuntungan untuk dirinya.

Bagi Didi Kempot, bagaimana sebelum ajal menjemputnya pada, Selasa 07.45 Wib di rumah sakit Kasih Ibu, Solo, ia bisa berbuat untuk sesama sering musibah bencana non alam coronavirus tersebut.

“Selamat jalan Mas Didi, karyamu akan selalu di kenang oleh seluruh masyarakat dunia. Begitupun masyarakat di Pacitan, yang merasa sangat kehilangan. Semoga kedepan akan bisa terlahir musisi handal seperti Didi Kempot, dan juga kepekaan sosialnya yang begitu tinggi untuk sesama. Selamat jalan Didi Kempot, kami akan selalu mengenangmu,” pungkas Mbah Sarton.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

https://www.instagram.com/p/B_yteuLF4Tz/?igshid=14aouomv731fw