Masker Langka, Masyarakat Pacitan tak Perlu Panik

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi masker wajah. (Foto: STR/AFP)

Pacitanku.com, PACITAN – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, Hendra Purwaka mengimbau masyarakat tidak panik akibat mengalami kelangkaan masker yang terjadi belakangan.

Kelangkaan masker di sejumlah daerah, termasuk Pacitan itu ditengarai akibat dampak dari merebaknya serangan coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Baca juga: Harga Melambung, Sejumlah Apotek di Pacitan tak Lagi Jual Masker

Menurut Hendra, masker memang sangat dibutuhkan bagi mereka yang beresiko. Baik resiko menularkan atau resiko tertular.

 “Akan tetapi masyarakat kami imbau jangan terlampau kepanikan. Sebab masker bukan satu-satunya untuk mencegah terjadinya penularan,” kata Hendra saat dihubungi melalui telepon dari Pacitan, Rabu (11/3/2020).

Lebih lanjut, Hendra mengatakan, kalaupun ada masker, tak salah jika masyarakat ingin memakainya. Akan tetapi ketika terjadi kelangkaan tak lantas membuat situasi semakin panik. Yang terpenting, bagaimana masyarakat tetap mengedepankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Jangan panik, tetap jaga kesehatan dengan PHBS tersebut,” tuturnya.

Mengenai ketersediaan masker di UPT Gudang Farmasi, Hendra menegaskan, memang masih ada stok, kendati sangat terbatas.

“Masker itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang beresiko tinggi. Baik menularkan atau tertular,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, sudah hampir sebulan lebih, sejumlah apotek di Pacitan tak lagi menjual masker. Salah satunya adalah masker jenis N95, yang biasa digunakan paramedis ketika melakukan tindakan terhadap pasien.

Salah seorang pemilik apotek di Pacitan, Vira Anggraeni mengatakan, kalau apotek miliknya sudah hampir sebulan lebih tidak menjual masker. Termasuk masker tipis tiga lapis yang jamak dikenal dengan warna hijau muda tersebut.

Menurut Vira, bukannya ia enggan untuk mengulak masker dan dijualnya kembali. Namun barangnya langka dan harganya melambung diluar wajar.

“Kasihan masyarakat kalau kita tetap kulakan dan menjual dengan harga diluar wajar,”katanya, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Rabu (11/3/2020).

Lebih lanjut, Vira mengatakan saat ini harga satu boks (kurang lebih berisikan 50 lembar) masker tiga lapis (bukan N95, Red) semula ia jual seharga Rp 25 ribu.

Namun sekarang ini harga kulakan ke distributor sudah mencapai Rp 200 ribu. Itupun barangnya langka.

“Karena alasan itulah kami memang tidak menjual di apotek. Sebab kalau kita paksakan mengulak, kasihan masyarakat. Mereka lagi kesusahan ditambah lagi masalah masker yang harganya melambung seperti itu,” beber dia.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.