Keren, Ada Sepeda Hias “Dur Angkara” Bertema Kampanye Lingkungan di Pacitan

oleh -6 Dilihat
KAMPANYE LINGKUNGAN. Sepeda hias dur angkara Sekolah Alam mengitari jalanan protokol Pacitan pada Rabu (14/8/2019).

Pacitanku.com, PACITAN – Lomba sepeda hias di Kabupaten Pacitan pada Rabu (14/8/2019) berlangsung semarak. Berbagai model arak-arakan ratusan sepeda hias warna warni dan macam macam atribut, hiasan dan ornament menghiasi jalanan protokol di Pacitan.

Arak arakan itu dikemas dalam bentuk lomba Sepeda Hias Jenjang SD/MI, SMP dengan tema “Pengembangan Potensi Sekolah.”

Sekalipun acaranya sebenarnya dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke 74 yang di gagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan, arak arakan sepeda hias dilombakan untuk mendapatkan penilaian dan ragam macam hadiah.

Adapun rute start mulai depan Pendopo Kabupaten Pacitan ke arah perempatan Bapangan, lalu ke Cuwik, kemudian ke arah Ponpes Al-Anwar, belok kiri ke Masjid Baleharjo, belok kanan ke arah Jamu Jago, lurus ke arah pos Penceng, dan finish di depan gedung DPR.

Warna-warni sepeda hias menghiasi jalan raya disambut antusias masyarakat yang berjelal berdiri di tepi jalan sangat luar biasa sambil mengabadikan melalui foto kamera genggam.

“Ini ada yang menarik pesertanya seakan menyampaikan pesan sesuatu tentang lingkungan,”kata Rani Iswinedar, salah satu warga setempat.

Ternyata beberapa sepeda hias itu dari rombongan Sekolah Alam Pacitan dengan tampilan hiasan yang terbuat dari bahan alam dan daur ulang.

KAMPANYE LINGKUNGAN. Sepeda hias dur angkara Sekolah Alam mengitari jalanan protokol Pacitan pada Rabu (14/8/2019).

Rani yang seniman Pacitan itu mengapresiasi bahwa lomba dan kampaye lingkungan memberikan pesan bahwa bumi yang kian renta harus dijaga dan lingkungan harus dilestarikan agar Pacitan yang rawan dengan bencana bisa diminimalisasikan. Tema “Dur Angkara” adalah judul sepeda hias dari Sekolah Alam Pacitan.

Bangun Naruttama selaku Kepala Sekolah Alam Pacitan menuturkan Sekolah Alam Pacitan berkomitmen dan konsisten bergerak dalam bidang kepedulian lingkungan.

“Makanya dalam setiap kegiatan kita isunya selalu lingkungan karena ini bukan sekedar gerakan penyadaran melainkan kampanye aksi nyata yang kami lakukan sengan daur ulang,”kata dia.

Sementara, Ardika Gustama salah satu tim kreatif SOE (School of Exploring) menuturkan proses ini berawal dari keresahan yang timbul akibat alam mulai tak bersahabat lagi sehingga bencana.

“Kerusakan alam, tanpa kita sadari bahwa itu semua adalah ulah manusia, rancangan hias bertujuan kampanye lingkungan stop eksploitasi alam, perburuan hewan liar, dan pencemaran lingkungan,”ujar dia.

Selain itu, proses menghias sepeda dari bahana alam dan Daur ulang, itu merupakan kerjasama antara guru dan orang tua. Semua di kerjakan orang tua dan guru dari mulai mengumpulkan bahan (sabut kelapa, daun kelapa, ranting pohon, daun simbar, tikar pandan, buah pinus, daun simbar), menghias sepeda, make up peserta, hingga saat lomba pun kita melibatkan orang tua. (RAPP002)