Ini Jalur-jalur Ekstrem di Pacitan

oleh -84 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Wilayah Kabupaten Pacitan dikenal sebagai salah satu wilayah di ujung selatan di Jawa Timur dengan kontur yang cukup ekstrem. Alhasil, banyak ditemui hampir di semua titik tanjakan, tikungan hingga jalur berkelok-kelok di 12 kecamatan di Pacitan. Selain jalur tanjakan, berbelok, beberapa jalur di Pacitan memiliki titik kerawanan bencana alam yang cukup tinggi, seperti di jalur Pacitan-Ponorogo. Berikut adalah beberapa jalur ekstrem di Pacitan versi Pacitanku.com.

Yang pertama adalah jalur Aalternatif Pacitan-Pringkuku via Sedeng-Mloko. Bagi yang hendak melewari jalur alternatif Pacitan-Solo dari arah barat atau dari timur dipastikan mendapat suguhan medan menantang. Hendaknya berhati-hati. Tak hanya berkelok-kelok, jalur berstatus jalan kabupaten ini juga terdiri turunan ekstrem. Sedikitnya ada dua titik tanjakan/turunan yang mengharuskan pengemudi waspada.

Jika dari arah Solo, tak lebih dari 3 menit usai melintas Kecamatan Pringkuku, akan tiba di turunan Desa Mloko Kecamatan Pringkuku. Kondisi jalan menurun disertai kelokan ini dikenal berbahaya. Penguasaan medan serta kehati-hatian menjaga laju kendaraan menjadi kunci melintasi jalur ini. Beberapa kali kecelakaan terjadi diduga karena pengemudi terlambat menginjak rem.

Turunan Mloko barulah tantangan pertama. Setelah menyusuri jalanan menurun sejauh 2,5 kilometer ke arah timur, pemudik akan kembali mengahadapi turunan tajam. Lokasi yang hanya berjarak 2 kilometer dari ibu kota Kabupaten Pacitan ini, memaksa pengemudi menginjak pedal rem. Diawali jalan menurun, jalan tiba-tiba menikung ke kiri.

Kondisi tersebut kerap membuat pengemudi terkecoh karena biasanya memacu kecepatan sejak dari puncak, begitu tiba di tikungan pengemudi panik dan tak mampu menahan laju kendaraan. Kecelakaan pun kerap terjadi di titik ini.

Meski tergolong berisiko, namun kebanyakan orang yang hendak ke Pacitan kota atau sebaliknya memilih jalan pintas melalui jalur alternatif Sedeng.

Selisih jarak menjadi alasan mereka menempuh rute ini. Jika melalui jalan provinsi, jarak tempuh dari Kecamatan Pringkuku menuju Kota Pacitan mencapai 14 kilometer. Sedangkan jika melalui Sedeng, jarak sejauh itu bisa dipangkas hingga hanya sekitar 6 kilometer saja.

Selain jalur Sedeng-Mloko, beberapa jalur ekstrem lainnya juga terdapat di wilayah timur dan utara  Pacitan, seperti di jalur Arjosari-Nawangan. Di jalur ini, Anda akan bertemu dengan banyak sekali tikungan, tanjakan, dan akan beriringan dengan jurang yang cukup dalam. Keliahian pengemudi di uji di jalur utama Nawangan-Arjosari ini.

Jalur ekstrem selanjutnya terletak di jalur yang menghubungkan Kecamatan Tegalombo menuju ke Kecamatan Tulakan melalui Desa Kasihan. Di jalur sepanjang kurang lebih 15 kilometer ini, ada satu tanjakan yang cukup ekstrem, yakni tanjakan selang yang terletak di Desa Tegalombo, Kecamatan Tegalombo. Selain itu, di sepanjang jalan ini, penuh dengan tanjakan, belokan berbahaya, turunan tajam hingga jalur yang cukup sempit yang membuat pengemudi harus selalu ekstra hati-hati.

Jalur ekstrem selanjutnya yang harus diwaspadai saat melintas adalah jalur Tegalombo-Bandar via Dondong. Jalur ini cukup ekstrem dengan sudut kemiringan cukup tinggi. Namun demikian, meski berisiko, warga Tegalombo yang hendak ke Kecamatan Bandar tentu memilih melewati jalan itu. Maklum, jarak tempuhnya 10 kilometer lebih dekat dibanding jalur Arjosari – Bandar.

Selain beberapa jalur ekstrem tersebut, masih banyak jalur ekstrem lain di Pacitan, seperti jalur yang menghubungkan Ngadirojo-Ketro Tulakan lewat Wonokarto. Jalur Desa Kasihan-Kecamatan Tulakan lewat Ketro Wonosidi, juga jalur lain seperti di tanjakan Nanas yang menghubungkan Kecamatan Donorojo dengan Kecamatan Pringkuku.