Geliat Dakwah Santri Tremas di Pelosok Kampung Pacitan

oleh -3 Dilihat
DAKWAH BIL HAL. Atmin usai mengajar mengaji di Masjid Al-Ikhlas, Dusun Sidomakmur, Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo. (Foto: Dwi Purnawan/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, TEGALOMBO – Kokok ayam sebentar lagi akan menghiasi langit di Pacitan usai Subuh. Namun rupanya sebelum kokok ayam jantan menggema, lantunan tilawah Al-Qur’an masih menggema dari atas kubah Masjid Al-Ikhlas, Dusun Sidomakmur, Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo.

Seperti halnya di masjid-masjid lainnya, masjid ukuran kecil yang terletak di pertengahan jalan utama Tegalombo-Tulakan itu masih sibuk dengan kegiatan rutin Ramadhan, yakni khataman dan tadarus Al-Quran.

Baca juga: 137 Santri Pondok Tremas Pacitan Berdakwah di Pelosok Nusantara Selama Ramadhan

Di hari-hari biasa di luar Ramadhan, masjid yang dirintis dari sebuah langgar tersebut memang cenderung minim kegiatan, hanya kegiatan TPQ yang diajarkan oleh pengurus Masjid tersebut.

Namun di bulan Ramadhan, seperti halnya masjid lainnya, kegiatan di Masjid Al-Ikhlas menjadi lebih ramai. Mulai dari Shalat Tarawih berjamaah, kultum, tadarusan dan berbagai kegiatan lainnya. Yang membedakan, masjid dengan kapasitas sekitar 200 jamaah tersebut mendapatkan salah satu santri dari Pondok Pesantren Tremas untuk menjadi imam, khatib dan penceramah selama bulan Ramadhan.

Namanya Atmin (20). Dia adalah salah satu diantara 137 santri Perguruan Islam Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari diterjunkan untuk berdakwah di pelosok nusantara selama Bulan Ramadhan 1439 H.

Saat berbincang dengan Pacitanku.com pada Senin (11/6/2018), Atmin menuturkan bahwa dirinya merasa senang bisa membantu masyarakat setempat untuk lebih mengenali ajaran Islam secara lebih dalam.

“Bersyukur bisa diterima disini dengan baik, masyarakatnya senang dan kami juga senang berbagi ilmu,”ujar pemuda dari Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini.

Berbagai program, kata dia, juga sudah dan terus dilakukan hingga malam takbiran pada Kamis (14/6/2018) mendatang di Masjid tersebut.

“Tiap sore di Bulan Ramadhan, biasanya kita belajar Al-Qur’an bersama anak-anak di RT/RW 08/X Dusun Sidomakmur, Desa Kasihan, sini, kemudian malamnya dilanjut tarawih, dan kami menjadi imam serta penceramah, kemudian dilanjutkan dengan program mengaji untuk para orang tua,”katanya.

Selain kegiatan dakwah rutin, Atmin mengatakan bahwa peserta dakwah bil hal juga mengurus pelaksanaan zakat fitrah, menjadi khatib Idul Fitri dan bersosialisasi dengan masyarakat, seperti kegiatan kerja bakti bersama masyarakat setempat.“Kebetulan saya menginap di rumah Ketua Takmir Masjid Al-Ikhlas, Pak Sus, dan ikut gerakan atau kerja bakti disini,”katanya lagi.

Lebih lanjut, Atmin menyebutkan bahwa salah satu tugas pesantren memiliki tugas mengajak masyarakat untuk menjalankan praktik keagamaan yang benar yang sesuai dengan ajaran Ahlusunnah wal Jamaah. Ini sesuai dengan karakter pesantren sebagai risalah rahmatan lil alamin.

Dia mengatakan bahwa program wajib Dakwah Bilhal bagi lulusan Pondok Tremas telah dilakukan sejak awal tahun 2000.

Melalui program dakwah bilhal ini para santri membawa dua buah misi dari Pondok Tremas, yaitu misi belajar bermasyarakat dan misi mengenalkan dunia pesantren kepada masyarakat luas.

Atmin mengatakan, program dakwah bilhal dimulai sejak tanggal 28 Sya’ban hingga tanggal 2 Syawwal 1439 H.

Secara khusus, dirinya berharap usai Ramadhan, masyarakat di kampung tersebut tetap istiqomah untuk memakmurkan masjid. “Saya berharap, masyarakat bisa terus memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah dan pengajian Islam,”pungkas pria yang berencana mudik ke kampung usai Shalat Idul Fitri tersebut.

Pewarta/Penyunting: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.