Indartato Berharap Budaya Literasi Terus Berkembang di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Indartato setelah workshop literasi, Selasa (23/1/2018). (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Bupati Pacitan Indartato berharap budaya literasi di Kabupaten Pacitan terus berkembang. Hal tersebut disampaikan Indartato saat membuka Workshop Literasi dan Bedah Buku Surat Dari Gunung Selurung  Selasa (23/1/2018) di pendopo kabupaten Pacitan.

Dia mengapresiasi banyaknya penulis-penulis dari Pacitan yang terus bermunculan. “Meski merupakan wilayah pinggiran, tetapi budaya literasi di Kabupaten Pacitan tidak kalah dari daerah lain,”ujarnya.

Atas prestasi tersebut, Indartato berharap budaya literasi terus berkembang di Pacitan dan melahirkan penulis buku lainnya.

“Mudah-mudahan nanti terus berkembang (budaya literasi). Sehingga akan ada banyak penulis-penulis buku terkenal lahir dari Pacitan,”katanya lagi.

Lebih lanjut, Indartato mengajak semua pihak untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal. Sebab hal itu dapat menjadi salah satu referensi, sumber ide dan tema untuk penulisan buku sastra.

“Dalam hal ini peran sekolah melalui MGMP guru Bahasa Indonesia diperlukan. Membimbing anak-anak kita mengembangkan literasi dan budaya menulis sesuai kaidah bahasa yang baik dan benar,” tandasnya.

Kemampuan literasi sendiri dalam sebuah proses mampu bersinergi dengan aspek lain dalam kehidupan. Seperti kemampuan sosial maupun budaya.

“Literasi tidak berhenti pada satu tektual saja. Tetapi kemudian menjadi sebuah gerakan, menjadi proses pemulaan,” kata Ketua Dewan Kesenian Endro Wahyudi.

Pandan Raditya Arundhati adalah penulis cerpen Surat Dari Gunung Selurung. Kecintaan  membaca dan menulis buat Pandan Raditya A. S. kerap menjuarai berbagai lomba menulis cerpen ditingkat Nasional. Gadis belia yang masih duduk di SMP N 1 Pacitan itu  kenal membaca dan menulis cerpen sejak ia masih duduk di Sekolah Dasar.

Berkat ketelatenan ayahnya mebimbing menulis akhirnya cerpen pertamanya selesai. Ketika itu ia masih duduk dikelas 5 Sekolah Dasar dan kini diusianya yang berjalan 13 tahun ia mampu terbitkan antologi cerpen yang ia beri judul surat dari Gunung Selurung. terdapat 14 judul cerpen yang menginspirasi pembaca.

Antalogi cerpen bergenre sejarah dan disuguhkan melalui karya penuh inspiratif ini nanti diharapkan mendapatkan hati pembacanya. Sehingga amanat yang ingin disampaikan Pandan terwujud.

Berbagai perlombaan yang ia ikuti ditingkat Nasional menambah kepercayaan diri Pandan untuk terus mencintai hobinya. sebuah judul cerpen sahabat dari senja,  adalah salah satu bukti bakat dan prestasi Pandan yang harus dibanggakan. dari judul itu ia berhasil duduk diperingat lima nasional. Begitu juga lomba sebelumnya, Pandan boyong peringkat 13 Nasional yang diberi judul Baju Bulan Jelang Lebaran.

Selain penoreh pena, gadis manis ini juga menitipkan hatinya pada olah diksi. Yakni kelihaiannya pidato ditandai dengan perolehan juara satu tingkat Provinsi mengalahkan teman-temanya dari daerah lain. Hal itu bagi Pandan adalah buah dari kecintaanya kepada membaca dan menulis, karena menurutnya gudang ilmu dan pengetahuan adalah membaca dan menulis. (humas/Pemkabpacitan/RAPP002)