Begini Cara Pemkab Pacitan Dorong Tumbuh Kembang ABK dengan Maksimal

oleh -1 Dilihat
Bupati Indartato didampingi Kepala UPT TK SD Kecamatan Arjosari saat melihat pembelajaran ABK di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. (Foto: Humas Pacitan).
Bupati Indartato didampingi Kepala UPT TK SD Kecamatan Arjosari saat melihat pembelajaran ABK di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. (Foto: Humas Pacitan).

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan terus berusaha memperhatikan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Terbaru, Pemkab baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang akan memfasilitasi pendidikan dan pelatihan khusus bagi para guru dari Pacitan.

“Kita semua pernah merasakan indahnya masa kecil, masa anak, masa bermain. Oleh karenanya mari kita pastikan semua anak-anak kita bisa tumbuh kembang secara baik dan maksimal, termasuk anak-anak kita yg berkebutuhan khusus,”kata Bupati Indartato melalui laman facebooknya yang dilihat Pacitanku.com pada Rabu (19/7/2017).

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pacitan, Marwan, sebagaimana dikutip dari laman Pemkab Pacitan, mengatakan bahwa salah satu kendala di Pacitan penanganan ABK adalah Ini karena sebagian besar dari mereka belum berkesempatan mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah inklusi.

Menurutnya, tidak adanya sekolah yang menampung, kata Kepala Dinas Pendidikan, Marwan merupakan imbas alih kelola Sekolah Luar Biasa (SLB) ke pemerintah provinsi.




Berdasarkan data Dinas Pendidikan menyebutkan, jumlah anak usia belajar berkebutuhan khusus tingkat SD sebanyak 523 orang. Dari jumlah itu 284 sudah terlayani lembaga pendidikan reguler, dan 97 orang lainnya bersekolah di SLB.

Sedangkan 142 anak belum mendapat layanan pendidikan memadai. Di tingkat SMP, dari 123 anak usia sekolah berkebutuhan khusus baru 64 orang mendapat akses pendidikan.

“Yang SD ini memang kita masih ada 142 anak yang belum terlayani. Makanya Pak Bupati begitu mendapat informasi ini langsung bergerak kaitannya untuk anak-anak berkebutuhan khusus untuk yang akan datang,” kata Marwan.

Dengan adanya kerjasama dengan UNESA, para pendidik tersebut nantinya diharapkan lebih siap memerankan diri sebagai guru inklusi.

“Itu nanti dalam waktu ke depan dari UNESA akan mendatangkan guru dari fakultasnya untuk mendidik guru-guru yang ada di Pacitan yang khusus untuk menangani inklusi. Sehingga ke depan mereka mendapatkan guru yang tepat,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, Pemkab Pacitan menggalang kerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam upaya menyelesaikan permasalahan dalam penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Kerjasama tersebut digelar dalam bentuk penandatanganan kesepakatan kerjasama penanganan anak berkebututhan khusus dan pelayanan khusus dengan rektor UNESA Warsono, Senin (17/7/2017) di Kampus UNESA Jalan Ketintang Baru XII nomor 34, Ketintang, Gayungan, Kota Surabaya.

Editor: Dwi Purnawan