BPBD Pacitan Kirim 12 Personil Bantu Evakuasi Longsor Ponorogo

oleh -0 Dilihat
Proses evakuasi korban longsor Ponorogo. (Foto: IST)
Proses evakuasi korban longsor Ponorogo. (Foto: IST)

Pacitanku.com, PACITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan  mengirim satu regu tim reaksi cepat (TRC) ke Banaran. Pengiriman personil dilakukan demi membantu proses evakuasi tanah longsor di Dukuh Tangkil, Banaran Pulung Ponorogo yang notabene terhambat sulitnya medan.

‘’Kami kirimkan sejak Sabtu. Mereka ditugaskan membantu evakuasi. Sebab, medannya memang menyulitkan, terlebih material longsorannya juga sangat tebal,’’ ujar Kepala BPBD Pacitan, Tri Mujiharto, Senin kemarin.

Regu yang terdiri dari 12 personil itu disiagakan di Banaran sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Jika personil evakuasi di Banaran sudah dirasa mencukupi, maka keduabelas personil TRC tersebut akan ditarik kembali ke Pacitan.

Tetapi jika belum memungkinkan, Menurut Tri, mereka diminta terus standby membantu jalannya evakuasi. ‘’Kami tugaskan untuk terus membantu evakuasi sembari juga memantau sikon di lapangan. Sebab tidak hanya Pacitan yang mengirimkan bantuan personil ke Banaran. Kalau sudah cukup memungkinan, baru kami tarik,’’ jelasnya.


Soal bantuan logistik, Tri menilai pihaknya belum perlu ikut mengirimkan ke Banaran. Sebab dari informasi yang diterimanya, bantuan logistik sudah banyak mengalir dari berbagai pihak.

Mulai dari BPBD dari daerah di sekitar Jatim, sampai BNPB dan Kementerian Sosial. ‘’Stok logistik di lokasi bencana sudah cukup melimpah. Tetapi kami akan terus berkoordinasi. Jika memang benar diperlukan, kami akan membantu. Bagaimanapun, bantuan ini dalam rangka kemanusiaan,’’ ujarnya.

Menurut Tri, longsor yang melibas Banaran seolah menjadi peringatan. Longsor dalam skala besar bisa saja terjadi di Pacitan. Sebab, geografis Pacitan sama seperti Ponorogo. Mulai dari kontur daerah yang berbukit, serta jenis tanahnya yang juga sama-sama labil.

‘’Bencana longsor di Banaran menjadi peringatan. Sewaktu-waktu bisa terjadi di Pacitan. Meski bencana tidak bisa diprediksi, namun tidak ada salahnya meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi,’’ pungkasnya.

Sumber: Radar Madiun