Kisah Pilu Satiyem yang Kehilangan Cucunya Akibat Tabrakan Maut Sidoarjo

oleh -0 Dilihat
Mobil Travel Ringsek.
Mobil Travel Ringsek.

Pacitanku.com, SIDOARJO – Duka sangat mendalam dialami Satiyem (50) lantaran harus kehilangan cucunya yang masih balita, Dwi Indra (4) yang meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Jalan Raya By Pass Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (21/12/2016) kemarin sekitar pukul 02.30 WIB.

Dalam kecelakaan tersebut, tiga keluarga Satiyem, warga Dusun Wadungan, Desa Losari, Kecamatan Tulakan, Pacitan menjadi korban, yakni Winarni (33) korban luka berat, Rara (8) luka ringan, Mei Indriyani (11) luka berat dan Dwi Indra (4) korban meninggal dunia.

Satiyem adalah ibu dari Winarni yang menjadi salah satu korban dari kecelakaan maut mobil travel milik Wahana Perkasa yang menghantam truk trailer tersebut. Saat ini, Winarni sedang menjalani perawatan di ruang IGD Rumah Sakit Anwar Medika (RSAM) Semawut Balongbendo Sidoarjo.




Satu cucu Satiyem lainnya, Mei Indriyani, anak dari Winarni juga menjadi korban dalam kecelakaan lalu lintas tersebut. Bahkan Mei dikabarkan belum sadarkan diri hingga Rabu siang. Sementara, Dwi Indra adalah anak kedua dari Winarni. Dwi Indra sendiri menjadi salah satu dari empat korban meninggal dunia.

Setelah mendapatkan kabar anaknya kecelakaan, Satiyem yang bertempat tinggil di Dusun Wadungan, Desa Losari, Kecamatan Tulakan, Pacitan segera bergegeas menuju Rumah Sakit Anwar Medika (RSAM) Semawut Balongbendo Sidoarjo.“Cucu saya satunya (Dwi Indra, Red) meninggal dunia,”katanya lirih.

Satiyem menuturkan, awalnya anak dan cucunya berencana mengunjungi saudaranya di Surabaya. Kunjungan tersebut dilakukan karena kedua anak Winarni libur sekolah. “Ingin mengunjungi keponakan di Surabaya, tapi malah terjadi kecelakaan. Cucu saya (Indra) sudah dibawa pulang ke Pacitan untuk dimakamkan. Saya masih nunggu anak saya,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, terjadi kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya By Pass Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (21/12). Sekitar pukul pukul 02.30, mobil travel Gran Max nopol AE 1828 XA yang berpenumpang delapan orang (tidak termasuk sopir) menabrak truk trailer yang bermuatan paku bumi. Dari delapan orang tersebut, empat di antaranya tewas di lokasi kejadian.

Nama-nama penumpang yang tewas itu adalah Dewi Ernawati, 27, Reni, 21, Diah Putri, 19 dan Dwi Indra, 4. Mereka ini duduk di bangku depan dan tengah. Sedangkan empat lainnya luka berat yakni, Winarni, 33, Melinda, 8, Mei Indri, 11, Rara, 8, dan Hendrik Aji Saputro, 27.

Kejadian di KM 28,7 By Pass Krian tersebut diduga karena sopir Gran Max yang bernama Hendrik Aji Saputro, 27, warga Gesang RT 1 RW 3, Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan, hendak mengantarkan penumpang ke Surabaya. Dia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Hendrik hendak menyalip truk colt diesel.

Karena truk tersebut berada di lajur kanan, Hendrik berusaha mendahuluinya dari sisi kiri. Ternyata begitu ia tancap gas, di lajur kiri sedang melaju trailer nopol L 8878 UD yang disopiri Somad, 27, warga Kalianyar RT 01 RW 03 Kota Malang yang berjalan pelan. Hendrik kaget dan kecelakaan pun tak terhindarkan. Bodi bagian depan mobilnya menghantam bagian belakang trailer itu. (RAPP002)

“Ada dugaan sopir Gran Max mengantuk dan akhirnya menabrak trailer. Ada saksi mata yang melihat bahwa Gran Max sempat menyalip truk lain. Kita masih mintai keterangan si sopir trailer,” kata Kanitlaka Lantas Polresta Sidoarjo AKP Toni Irawan.

Sking kerasnya tabrakan, Gran Max menghujam truk trailer bagian belakang sebelah kiri dengan keras, bahkan mobil menancap di sisi belakang truk trailer tersebut. (RAPP002)