Pacitanku.com, DONOROJO – Pelan tapi pasti. Hal itulah yang dilakukan segenap pegiat pariwisata Pesona Ngiroboyo, Dusun Sambi, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo. Semakin hari, kawasan wisata yang identik dengan perahu dan susur sungai ini semakin berkembang, setidaknya hal itulah yang dirasakan dua tokoh kondang asal Pacitan, yakni mantan menteri di era Presiden Soeharto, Prof. Dr Haryono Suyono dan juga Bupati Pacitan Drs H Indartato, MM.
Pada Jumat (23/9/2016) lalu, Haryono Suyono yang kin aktif menjadi pembina yayasan Damandiri berkesempatan berkunjung ke pantai Ngiroboyo dan mengisahkan pengalaman menariknya saat mengunjungi obyek wisata yang dikelola oleh Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Lumbung Karya bekerja sama dengan karang taruna Dusun Sambi itu.
Nun menurut cerita yang beredar dari waktu ke waktu Pantai Ngiroboyo di Pacitan, yang dewasa ini menjadi salah satu obyek wisata yang sangat menarik.
“Biarpun belum ada fasilitas turis atau hotel bintang lima, tetapi sekali kita menginjakkan kaki di pantai itu terlihat masyarakat desa yang siap dengan fasilitas turisme modern”untuk dinikmati. Pokoknya, kata para sukarelawan yang mengawal, kalau sudah sampai di Ngiroboyo tidak mau pulang Prof, kami diyakinkan, pantainya indah, bersih dan nyaman sekali. Bahkan beberapa hari sebelum kunjungan, seakan pengolah wisata yang unggul, para relawan telah mengirim foto-foto fasilitas turis yang telah tersedia di lokasi,”kenang Prof Haryono, sebagaimana dikutip dari laman facebook pribadinya, Senin (3/10/2016).
Dirinya pun menyukai kondisi alam kawasan wisata pesona Ngiroboyo yang menurutnya masih sangat alami dan perawan, jauh dari hiruk pikuk dan kebisingan kota.
“Fasilitas itu meliputi tersedianya perahu untuk para pengunjung yang ingin menikmati wisata pantai yang dapat dikelilingi sambil menikmati pemandangan alam dari laut lepas yang indah tanpa polusi. Kalau perahu yang ada sedang di laut, telah tersedia ruang tunggu yang nyaman sambil merasakan sumilirnya angin laut yang membawa kesegaran karena masih sangat alamiah tidak terkena polusi,”imbuhnya lagi.
Selain itu, kata Prof Haryono, apabila sambil berkunjung, tersedia sanggar sesuluh dimana dapat didatangkan masyarakat guna mendengarkan pencerahan tentang program pembangunan yang berguna untuk rakyat banyak.
“Kalau ingin santai sambil menunggu kesempatan melaut, para tamu bisa menikmati duduk santai sambil melihat pemandangan pantai yang indah yang sering dipergunakan buat memancing, atau menikmati sederetan pohon cemara yang tertata rindang dan dipelihara penduduk untuk sebagai jajaran seni indah sekaligus melestarikan lingkungan,”ujarnya.
Sementara, kalaupun belum siap untuk melaut dengan perahu yang tersedia, kata Prof Haryono, para turis pendatang bisa melihat papan informasi guna mengetahui obyek yang bisa dinikmati di sekitar Pantai Ngiroboyo.
“Dipastikan karena tidak banyak jalan menuju pantai, setiap pengunjung dijamin pasti akan mudah sampai ke pantai Ngiroboyo yang langsung disambut pintu gerbang dengan pemandangan yang indah. Di luar pintu gerbang ada pertigaan dengan petunjuk jalan menuju ke pantai Klayar yang tidak kalah indahnya, sehingga kepuasan pengunjung dijamin sangat tinggi karena dengan sekali kunjungan bisa mendapatkan dua tiga pantai dengan ciri yang indah dan sama “perawan”-nya dibanding Pantai Pulau Bali atau wisata pantai Hawaii yang sudah banyak tercemar oleh jutaan turis yang menikmatinya,”pungkasnya .
Terus berbenah
Lain Prof Haryono, lain pula pengalaman yang dialami oleh Bupati Pacitan Indartato. Menurut Indartato, pesona Ngiroboyo merupakan salah satu pantai yang memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya, pasir hitam yang mendominasi sebagian besar pantai.
“Pacitan kini sedang berbenah dan menggalakkan sektor pariwisata. Kemarin kita sudah luncurkan aplikasi via android yaitu Go Pacitan, agar semua masyarakat dan wisatawan bisa mengetahui apa saja objek wisata yang ada di Kabupaten Pacitan,” katanya belum lama ini.
Sementara, Ketua Posdaya Lumbung Karya Pesona Ngiroboyo, Wakino Aziz, posdaya merupakan pengungkit dan pendorong masyarakat untuk bergerak maju dan sejahtera. “Kepada beliau, profesor Haryono (penggagas berdirinya posdaya), kami anggap sebagai penyemangat masyarakat untuk membangun pariwisata yang ada di Pacitan,” terangnya. (RAPP002)
