Pacitanku.com, PACITAN – Proyek perluasan (reklamasi) pelabuhan Tamperan di Kabupaten Pacitan kini sudah mencapai 50 persen. Pada tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur juga telah mengucurkan dana besar untuk menambah kapasitas tempat bersandar perahu nelayan itu.
‘’Tetap dilanjutkan tahun ini meskipun pekerjaan sebelumnya mengalami overdue (melebihi batas waktu),’’ ujar Murdjito, Kepala UPT Dinas Kelautan dan Perikanan wilayah Pacitan, baru-baru ini.
Lebih lanjut, Murdjito menyampaikan bahwa pembangunan fisik tahap ketiga Pelabuhan Tamperan tahun 2015 mengalami keterlambatan penyelesaian. Pekerjaan yang seharusnya rampung akhir tahun molor hingga Februari 2016.
Namun, hal itu tidak jadi kendala kelanjutan proyek. Pemprov mengalokasikan anggaran Rp 700 juta untuk meneruskan proyek tahun ini. Dana tersebut rencananya dipakai untuk kegiatan pengawasan lanjutan pembangunan fasilitas darat warehouse, slipway, gedung pertemuan, peninggian dan penambahan pelindung breakwater serta pengurugan doking. ‘’Saat ini prosesnya sudah masuk tahap lelang di provinsi,’’ tandasnya.
Murdjito menyampaikan bahwa tahap sebelumnya sudah menyelesaikan pengurukan darat di sisi utara dermaga, pembangunan kantor UPT, tempat penyimpanan dan pendinginan ikan.
Apabila proyek lanjutan selesai tepat waktu, maka dermaga dua Pelabuhan Tamperan dapat dioperasionalkan akhir tahun ini. ‘’Pengerjaan paling tidak butuh waktu lima bulan. Karena pekerjaannya tidak terlalu signifikan, tinggal melengkapi kekurangan saja,’’ katanya.
Saat ini, kata Murdjito, keberadaan dermaga dua akan menambah kapasitas pelabuhan sekaligus mengurangi kepadatan kapal. Mengingat dermaga utama saat ini sudah overload. Kapasitas maksimal 300 perahu nyatanya dipaksa menampung 400 kapal nelayan. ‘’Itu belum termasuk kapal atau perahu milik nelayan asal Jawa Barat yang baru datang beberapa hari lalu,’’ pungkasnya. (her/yup/RAPP002)
Sumber: Radar Madiun