Debat Pilkada Pacitan, Indigo Ingin Gerakkan Potensi Daerah, Basudhewa Fokus Bangun Desa

oleh -0 Dilihat
Debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Pacitan, Senin (28/9/2015) di Gedung PLUT Pacitan. (FOto: IST)
Debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Pacitan, Senin (28/9/2015) di Gedung PLUT Pacitan. (FOto: IST)

Pacitanku.com, PACITAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pacitan menggelar agenda debat publik untuk pasangan calon (paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pacitan, Senin (28/9/2015) semalam WIB di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Pacitan.

Menurut Ketua KPU Pacitan, Damhudi, dengan adanya agenda debat publik ini, diharapkan masyarakat Pacitan bisa lebih mengenal calon kepala daerah. “Masyarakat juga dapat mendengarkan visi misi dan program kerja calon, dan pemilihan bupati pacitan dapat berjalan lancar sesuai ketentuan yang berlaku,” terangnya.

Lebih lanjut, Damhudi menyatakan mekanisme debat yang pertama ini masing-masing calon menyampaikan visi dan misi Pilkada, namun tidak ada interaksi dengan pemirsa, hanya saling lempar pertanyaan antar kandidat.

“Selain itu, dalam debat publik calon Bupati dan wakil Bupati Pacitan sudah ada ketentuan yang diatur, khususnya moderator, moderator pun tidak boleh  mengulas, menanggapi, menyimpulkan dan mengkritik, ini semua ditentukan agar moderator bisa netral dan tidak berpihak yang menguntungkan salah satu pasangan calon,” paparnya.

Mengambil tema Pengembangan Sumber Daya Manusia dan IPTEK, debat perdana kali ini berjalan dengan lancar. Dimoderatori oleh Akhmad Munib Siradj, Ketua STIT Muhammadiyah Pacitan, dua pasang calon juga saling mengkritisi visi dan misi masing-masing lawan.

Indigo Siap Gerakkan Potensi Daerah, Basudhewa Bangun dari Desa

Dalam kesempatan debat publik tersebut, masing-masing calon, Indartato-Yudi Sumbogo (Indigo) dan Bambang Susanto-Sri Retno Dhewanti (Basudhewa) mengenakan pakaian resmi. Indigo mengenakan batik biru berpeci, sementara Bambang-Wanti kompak mengenakan baju putih.

Indigo (Partai Demokrat) yang berada di nomor urut satu menyampaikan gagasannya untuk membawa Pacitan maju, dengan visi Maju Bersama Masyarakat Pacitan. Visi tersebut, kata Indartato, cabup nomor satu, dijabarkan kedalam empat misi pokok.

“Diantaranya adalah membangun tata kelola pemerintah yang bersih, efektif dan akuntabel, kemudian meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat, membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastuktur yang memadai dan meningkatkan kesalehan sosial dan harmonisasi antar seluruh lapisan masyarakat,” paparnya.

Melalui visi dan misi tersebut, Indartato dan Mbogo memfokuskan pada delapan sektor pembangunan, yakni pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, perekonomian, pembangunan infrastuktur dasar, perbaikan tata kelola pemerintahan dan juga kehidupan beragama dan tatanan sosial kemasyarakatan.

Sementara, Basudhewa (PDIP, Hanura) yang berada di nomor urut dua menyampaikan visi terwujudnya pacitan yang mandiri, maju, sejahtera, berbudaya dan bermartabat berlandaskan iman dan taqwa. Visi tersebut, kata Bambang, calon Bupati, dijabarkan kedalam sembilan misi pembangunan Pacitan.

“Yakni peningkatan pembangunan desa untuk kesejahteraan rakyat dan perangkat desa, peningkatan infrastruktur desa dan perkotaan, peningkatan SDM berbasis informasi teknologi, pendayagunaan SDA dan SDM yang produktif dan berdaya saing, peningkatan sektor pariwisata, pertanian, perikanan dan peternakan, terciptanya lapangan pekerjaan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, peningkatan kualitas, sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan, peningkatan sarana ibadah yang menyeluruh dan peningkatan pendidikan budi pekerti dan keagamaan disetiap jenjang pendidikan,” kata Bambang saat memaparkan visi dan misinya.

Sementara, Wanti, calon wakil bupati nomor urut dua menyampaikan bahwa bidang perempuan juga akan menjadi fokus kerja dirinya jika terpilih menjadi pemimpin Pacitan. “Bentuknya salah satunya adalah mewujudkan perlindungan anak dalam Taman Posyandu, memberikan advokasi kepada pengelola PPT di Kabupaten, penyediaan vasum untuk anak-anak yaitu taman bacaan dan play ground yang dikelola oleh ibu-ibu,” ujar Wanti.

Debat publik perdana kali ini dihadiri tokoh dan ratusan masyarakat Pacitan. Rencananya, debat publik masih akan berlangsung dua kali lagi, yakni pada 26 Oktober dan 25 November mendatang. Sementara, pemungutan suara Pilkada Pacitan akan digelar pada Rabu (9/12/2015) mendatang. (RAPP002)