Pemkab Pacitan Perbaiki Total Pasar Buah Arjowinangun

oleh -5 Dilihat
pasar arjowinangun. (Foto: Lensa Indonesia)
pasar arjowinangun. (Foto: Lensa Indonesia)

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan akhirnya merenovasi secara menyeluruh pasar buah Arjowinangun, Pacitan. renovasi total tersebut dilakukan setelah banyak keluhan terkait pasar tradisional yang terletak di jalan utama Pacitan menuju ke Tulakan ini, baik dari pedagang maupun masyarakat.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Pasar Arjowinangun, Nuswandini, di Pacitan baru – baru ini mengatakan bahwa pembangunan pasar buah itu untuk memberi kenyamanan pedagang, dimana semua pedagang nantinya akan menempati pasar tersebut.

”Sehingga tidak ada lagi pedagang buah yang berjualan di trotoar jalan. Dengan dibangunnya pasar buah baru diharapkan akan mengurangi kemacetan lalu lintas, terutama sat hari pasaran,” ujarnya.

Tak tanggung-tanggung, Pemkab melalui Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset (DPPKA) Pacitan menelan dana yang bersumber dari APBD dengan total Rp 1,8 milyar. Pembangunan pasar tersebut kemungkinan memakan waktu empat bulan.

Berdasarkan pantauan, untuk memperlancar proses renovasi, para pedagang yang  sebelumnya menempati los kios di pasar tradisional tersebut mulai di relokasi ke trotoar jalan sebagai pasar sementara.

Sebagaimana diketahui, renovasi dilakukan karena kondisi pasar yang dibangun puluhan tahun silam dinilai kumuh dan kurang tertata. Para pedagang pun mengeluh atap bocor saat musim penghujan, sehingga kondisi itu membuat kenyamanan pedagang dan pembeli saat  bertransaksi tergangu.

Sebelum akan direnovasi, pasar Arjowinangun mengalami kerusakan atap yang terbuat dari seng, selain itu juga banyaknya talang yang bocor hingga atap berkarat dan  berlubang. Permasalahan lain,  jika kondisi hujan lebat , banyak kios tergenang air.

Kerusakan bangunan terjadi di sana-sini. Di bagian tempat pedagang daging, banyak plafon yang berlubang, sementara pada tempat penjual ikan, tampak becek dan kumuh. Seng yang menjadi atap pasar terlalu rendah dan berlubang. Jika cuaca sering kepanasan, kalau hujan kehujanan.

Selain itu, kondisi Pasar Tradisional Arjowinangun yang masih berlantai tanah dan bau busuk dari sampah setiap kali turun hujan mengakibatkan jumlah pembeli semakin menurun. Akibatnya, pasar tumpah pun menjadi salah satu pekerjaan rumah pemda setempat. Pasalnya, beberapa pedagang menjual dagangannya hingga ke trotoar. Akibatnya, kemacetan lalu lintas di depan pasar tak terelakkan. (RAPP002)