Jokowi Sindir Pemerintah Sebelumnya, SBY: Fokus Saja Bekerja

oleh -0 Dilihat
Presiden RI keenam, SBY saat jumpa pers di gedung Parlemen, Kamis (23/4/2015) kemarin. (Foto: SBY/fp)
Presiden RI keenam, SBY saat jumpa pers di gedung Parlemen, Kamis (23/4/2015) kemarin. (Foto: SBY/fp)
Presiden RI keenam, SBY saat jumpa pers di gedung Parlemen, Kamis (23/4/2015) kemarin. (Foto: SBY/fp)
Presiden RI keenam, SBY saat jumpa pers di gedung Parlemen, Kamis (23/4/2015) kemarin. (Foto: SBY/fp)

Pacitankucom, JAKARTA – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Presiden RI saat ini, Joko Widodo fokus bekerja untuk rakyat dengan pemerintahan yang dipimpin Jokowi .

Sebelumnya, sebagaimana diketahui, Jokowi secara halus menyindir pemerintahan sebelumnya terkait kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). SBY meminta Jokowi untuk tidak terlalu sering menyalahkan pemerintahan sebelumnya karena setiap pemerintahan pasti memiliki persoalannya masing-masing.

“Fokus saja pada pekerjaan yang ada sekarang, jangan terlalu sering menyalahkan pemerintahan yang lalu. Termasuk pemerintahan yang saya pimpin,” tegas pria alumni SMAN 1 Pacitan ini, dalam sambutan penutupan rapimnas II Ikatan Muda Demokrat Indonesia di Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan, hal baik yang dilakukan pemimpin terdahulu, termasuk 10 tahun pemerintahannya, harus dijaga oleh Jokowi.

“Jaga lah, tidak perlu ditinggalkan dan dibuang ke sana kemari. Begitulah hakikat kepemimpinan. Kalau belum baik, perbaiki. Rakyat akan senang kalau pemerintah tidak terlalu sering menyalahkan pemerintahan terdahulu,” paparnya.

SBY juga mengisyaratkan partainya akan tetap mendukung Jokowi, hal yang baik dari pemerintah saat ini, kata SBY, harus diberikan dukungan. Namun yang kurang baik harus dikritisi dan diberikan solusi.

“Dulu 10 tahun ada elemen yang konsisten mengganggu (pemerintahan) saya, kita tak perlu lakukan hal yang sama. Beri kesempatan kepada Jokowi. Dukung lah,” kata SBY

Sebelumnya, saat menyampaikan arahan di dalam HUT PMII di di Masjid Nasional Al-Akbar Kota Surabaya, Jumat (17/4/2015) lalu, Jokowi menyampaikan pemerintahan sebelumnya, yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) takut kehilangan popularitas.

Pemerintah sebelumnya, kata Jokowi, takut hilang popularitas sehingga tidak segera mengalihkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke subsidi yang lebih bersifat produktif. Hal disampaikan  Jokowi di hadapan malam WIB. “Kenapa yang dulu-dulu tidak berani melakukan ini, karena masalah popularitas,” katanya. (RAPP002)