Soekarwo Perkenalkan Citizen Charter Sebagai Pelayanan Publik Andalan Jatim

oleh -0 Dilihat
Pakde Karwo saat memaparkan Citizen Chartered di Jakarta. (Foto: Twitter @PakdeKarwo1950)
Pakde Karwo saat memaparkan Citizen Chartered di Jakarta. (Foto: Twitter @PakdeKarwo1950)
Pakde Karwo saat memaparkan Citizen Chartered di Jakarta. (Foto: Twitter @PakdeKarwo1950)
Pakde Karwo saat memaparkan Citizen Chartered di Jakarta. (Foto: Twitter @PakdeKarwo1950)

Pacitanku.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menyampaikan konsep pelayanan publik yang selama ini menjadi salah satu andalan di Provinsinya tersebut. Konsep pelayanan publik bernama Citizen Charter ini disampaikan pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini saat menyampaikan paparan di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Senin (7/4/2015) di Jakarta.

Menurut Pakde Karwo dihadapan para panelis J.B. Kristiadi, Siti Zuhro, Neneng Goenadi dan Dadan S. Suharmawijaya, Citizen Charter adalah pelayanan yang memberi pelauang apa yang diinginkan masyarakat baik waktu serta kecepatannya. Pelayanan publik ini, katanya, bisa diubah diluar jam kerja warga tetap terlayani melalui kesepakatan antara yang dilayani dan yang melayani.

“Dalam pelayanan publik, pemerintah harus melayani sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan masyarakat, bukan sebaliknya. Implementasi reformasi pelayanan di Kantor Bersama Samsat contoh riil mengedepankan peran teknologi yang menjadi tool reformasi,” paparnya.

Sebagai contoh, pelayanan di Samsat menjadikan pelayanan lebih cepat dengan mereduksi durasi waktu pelayanan dan mengurangi jalur atau loket sehingga menghindari adanya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Pelayanan berhadapan dengan teknologi.

Reformasi pelayanan di Jatim, lanjutnya, menghindarkan dari paperles kantor sebagai mesin yang berfungsi untuk mengontrol setiap sistem yang ada. “Wajib pajak tidak perlu datang ke kantor, justru petugas yang mendatangi mereka agar mau membayar pajak,” tandasnya.

Di Jatim, salah satu yang menerapkan citizen charter adalah Kabupaten Kediri, yang dengan 40 ribu karyawan dan bekerja, para petugas jemput bola. Di Jatim, kata Pakde Karwo, menyiapkan layanan pajak bagi waib pajak yang manula atau difabel dengan memanfaatkan fasilitas call center dan dilvery order.

“Unsur kreatif dan inovatif dalam memberikan layanan yang memudahkan wajib pajak. Praktis, ekonomis, proaktif dan sepenuh hati,” pungkasnya.

Sementara, terhadap pemaparan jemput bola ala Pemprov Jatim ini, para panelis pun mengaku mengapresiasi. “ Citizen Charter upaya positif Pemprov Jatim jemput bola untuk kepentingan warga memperoleh pelayanan baik,” kata JB Kristiadi.

Senada dengan Kristiadi, Peneliti LIPI Siti Zuhro pun menyampaikan apresiasinya atas langkah Jatim dalam melayani warganya. “Apa yang dilakukan oleh Pemprov Jatim sangat implementatif, koordinatif sebagai fungsi melayani masyarakatnya,” tandasnya. (RAPP002)