Ubibam Akik di Donorojo Mangkrak, Salah Siapa?

oleh -9 Dilihat
UBIBAM di Donorojo yang mangkrak. (Foto : Aspirasi Pacitan/FB)
UBIBAM di Donorojo yang mangkrak. (Foto : Aspirasi Pacitan/FB)
UBIBAM di Donorojo yang mangkrak. (Foto : Aspirasi Pacitan/FB)
UBIBAM di Donorojo yang mangkrak. (Foto : Aspirasi Pacitan/FB)

Pacitanku.com, DONOROJO – Maraknya industru batu akik di tingkat nasional ternyata tak membuat pengelolaan UPT Bina Industri Batu Mulia (Ubibam) yang terletak di Desa Sukodono, Kecamatan Donorojo maksimal. Bahkan Ubibam yang didirikan sejak tahun 1989 di era kepemimpinan Presiden Soeharto ini mangkrak hingga saat ini.

Diketahui, saat ini Ubibam dikelola oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pacitan ini tidak terkelola. Bahkan, beberapa peralatan serta bantuan belasan unit alat modern pengolahan batu mulia dari Kementerian Perindustrian pada tahun 2013 senilai Rp 850 juta di UPT Bina Industri Batu Mulia (Ubibam) dibiarkan mangkrak.

“Sejak dikelola Pemerintah Daerah, manajemen yang kurang baik dibanding dengan saat dikelola PT Pupuk Pusri,” kata Indartato saat meninjau Ubibam di Desa Sukodono, Donorojo, Rabu (4/3/2015).

Beberapa waktu lalu, Kepala Bidang Produksi dan Pergudangan UPT Ubibam Donorojo, Suroso mengatakan bahwa penyebab tak beroperasinya unit pelayanan yang juga sebagai tempat untuk melatih masyarakat menjadi pengrajin batu mulia tersebut lantaran berkurangnya jumlah karyawan yang ada.

‘’Dulu pas jaya-jayanya, antara sekitar tahun 2007, UPT Ubibam banyak karyawannya. Bahkan, jumlahnya mencapai 25 orang. Namun, sejak tahun 2011 lalu, jumlah pengrajinnya sudah mulai berkurang. Hingga akhirnya saat ini, tidak ada sama sekali pengrajinnya,’’ jelas Suroso.

Sementara, Pardi, warga setempat juga menyesalkan mangkraknya Ubibam yang menjadi denyut nadi pengelolaan akik Pacitan kala itu.

“Pengembangan batu akik di desa kami dimulai saat pelopor batu akik Pak Mulyadi, sekitar tahun 60-an sukses mengembangkan batu akik di Gendaran. Beliau pun menyabet penghargaan Upakarti dari Pemerintah waktu itu, sekaligus mendapatkan satu unit Ubibam yang saat ini mangkrak dan tak jelas pengelolaannya,” jelas Pardi, Ketua Paguyuban Batu Akik Desa Gendaran, kepada Portal Pacitanku beberapa waktu lalu.

Dengan semakin maraknya pembuatan akik Pacitan melalui industri rumahan, belum jelas apakah Ubibam akan kembali dihidupkan atau tinggal sejarah yang menjadi kenangan. (RAPP002)