Peningkatan Tren Penderita Demam Berdarah di Pacitan Terkait Perubahan Iklim

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi petugas kesehatan melakukan fogging. (Foto : IST)
Ilustrasi petugas kesehatan melakukan fogging. (Foto : IST)
Ilustrasi petugas kesehatan melakukan fogging. (Foto : IST)
Ilustrasi petugas kesehatan melakukan fogging. (Foto : IST)

Pacitanku.com, PACITAN—Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pacitan mengalami tren peningkatan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, dalam sepekan terakhir 39 warga dari berbagai Kecamatan di Pacitan menderita Demam Berdarah. Jumlah 39 kasus ini mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun 2014 lalu dalam kurun waktu sepekan. Pada tahun lalu, jumlah kasus dalam pekan yang sama sebanyak 16 kasus dengan korban meninggal dunia satu orang.

Meningkatnya tren penderita ini dikarenakan terkait perubahan iklim di Pacitan yang terjadi di awal tahun ini. Selain itu,  kurangnya pemahaman masyarakat terhadap lingkungan juga menjadi penyebab terjadi kasus Demam Berdarah ini.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pacitan juga telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Berbagai upaya pun terus dilakukan oleh Pemkab untuk mencegah terus bertambahnya penderita Demam Berdarah ini.

“Selain itu, sudah disepakati oleh pemda pacitan, bahwa tiap hari jumat wajib melakukan PSN di lingkungan masing- masing untuk memberantas DBD dengan 3 M ( menguras, menutup dan mengubur),” tandas Ari Priyambodo, Bidang Promkes Dinkes Pacitan, kepada Portal Pacitanku, Rabu (14/1/2015).

Menurut Ari, PSN akan lebih efektif untuk mengurangi kuantitas penyebaran jentik nyamuk penyebab DBD. “Mari kita menjadi pelopor PSN untuk mencegah DBD di kab pacitan, karena PSN lebih berhasil daripada fogging,” tandas Ari.

Usaha memutus mata rantai perkembangbiakan jentik dengan pola menguras, menutup, mengubur (3M) selama ini terbukti paling efektif. Namun demikian, usaha itu dilakukan bersama-sama dalam radius 100 meter. Harapannya, baik jentik maupun nyamuk dewasa tidak memiliki ruang gerak berpindah ke tempat lain.

 “Rencana kita akan melakukan fogging pada Kamis (15/1/2015) di Desa Ploso dan Kayen, kemudian Jumat (16/1/2015) di Ngadirojo, Sabtu di Bangunsari dan Kelurahan Pacitan, dan Ahad di Desa Bomo, Punung,” pungkasnya. (DPPP001)